Mimpi Buruk! Juara Eropa Italia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2022

Mimpi Buruk! Juara Eropa Italia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2022
Gelandang Italia Marco Verratti terlihat patah hati setelah Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022 usai dikalahkan Makedonia Utara di semi-final play-off Path C zona Eropa, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB tadi. Verratti yang juga bintang PSG tersebut merasa Italia tidak seharusnya kalah di semi-final play-off melawan Makedonia Utara.   [caption id="attachment_371202" align="alignnone" width="640"] Jorginho menangis setelah Italia tersingkir. (Getty/Goal)[/caption]   Bermain di Palermo, Italia yang lebih diunggulkan justru tidak mampu menembus pertahanan lawan sebagaimana gawang mereka malah bobol di menit akhir pertandingan lewat Aleksandar Trajkovski. Ini adalah kali kedua beruntun Azzurri gagal lolos ke Piala Dunia, menjadi yang pertama dalam sejarah mereka. Kepada RAI Sport usai laga, gelandang milik PSG itu mengatakan: “Ini sulit untuk dipahami. Saya pikir kami mendominasi pertandingan ini dan kami harusnya bisa menang. Kami harus menang. “Kami harus mencetak gol cepat dan menyegelnya, karena kami superior, kami harusnya bisa lebih baik. “Tapi inilah sepakbola, penting untuk taktis di depan gawang dan tampil kejam. Ini sangat sulit untuk dijelaskan. Ini mimpi buruk.” Kurang dari setahun setelah menjuarai Euro 2020, Italia yang difavoritkan untuk lolos otomatis ke Qatar malah berakhir tragis. Bagi Verratti, ini menjadi patah hati keduanya pada bulan ini setelah klub yang ia perkuat tersingkir dari Liga Champions di tangan Real Madrid. Verratti turut jadi bagian Italia yang gagal lolos ke Piala Dunia 2018, padahal sebelumnya kegagalan terakhir terjadi pada 1958 di Swedia. “Melihat di sekeliling ruang ganti, kami punya para pemain untuk menantang turnamen itu, tapi kami di sini malah berbicara soal bencana ini. Ini sulit karena dari hero ke zero,” lanjut Verratti. “Kami telah merasakan waktu spesial bersama-sama dan saya akan selalu bangga dengan rekan satu tim saya. Inilah sepakbola, Anda perlu mencetak gol. Kami gagal melakukannya, tapi kami sudah mengerahkan segalanya. Itu tidak cukup. “Kami harus bertanya pada diri sendiri. Memang ada ketidakberuntungan, tapi Anda juga perlu membuat keberuntunganmu sendiri.” Jorginho Menangis Sejadi-jadinya Italia absen lagi di Piala Dunia, striker Italia mega bintang Jorginho sambil mewek (menangis penyesalan) mengatakan, "ini gara-gara kegagalan penalti saya di kualifikasi." Sembari menangis sejadi-jadinya, bintang Chelsea itu mengakui akan terhantui seumur-umur kegagalan penalti dia dulu di kualifikasi Piala Dunia. Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2022 setelah disingkirkan Macedonia Utara secara mencengangkan di play-off membuat Jorginho jadi teringat dengan deretan episode penaltinya yang meleset di kualifikasi lalu. Sebiji gol dari Aleksandar Trajkovski di menit-menit akhir cukup bagi timnya mengamankan kemenangan 1-0 untuk berjumpa dengan Portugal memerebutkan tempat di Qatar. Italia sebetulnya mendominasi pertandingan dan punya sejumlah peluang berbahaya sebelum akhirnya Trajkovski mencuat di menit ke-92 untuk memecahkan kebuntuan laga. Kekalahan ini terasa menyesakkan bagi publik Italia mengingat mereka juga gagal tampil di Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun, Jorginho menyatakan, dirinya lah yang paling pantas disalahkan atas kegagalan Gli Azzurri tampil di Piala Dunia 2022. Gelandang Chelsea itu sebetulnya punya kans memberi jawara Piala Dunia empat kali ini kemenangan atas Swiss yang bisa memberi mereka di ambang kelolosan ke putaran final. Nahas, tembakan penalti Jorginho di menit akhir melambung tinggi di atas mistar dan laga itu pun berakhir imbang 1-1 November lalu. Jorginho juga gagal mengeksekusi penalti saat bermain tanpa gol antara kedua tim di tahapan awal kualifikasi Grup C. "Kami memainkan sepakbola yang bagus, kami menjuarai Kejuaraan Eropa musim panas lalu, tapi sayangnya di beberapa laga terakhir, kami membuat sejumlah kesalahan dan kami tak mampu pulih darinya. Itu membuat perbedaan," tutur Jorginho sembari menangis, kepada RAI Sport. "Itu sangat sakit ketika saya memikirkannya [kegagalan penalti di kualifikasi], karena saya masih memikirkan itu dan itu akan menghantui saya di sisa umur hidup saya. Melangkah ke sana dua kali dan tidak mampu membantu tim dan negara Anda adalah sesuatu yang akan saya bawa selamanya, itu membebani saya," ungkapnya. "Orang-orang mengatakan, kami harus mendongakkan kepala kami dan kembali melaju. Tapi itu sulit," katanya lagi. Jorginho tak bisa lagi menggambarkan betapa pedihnya gagal untuk kedua kalinya secara beruntun tampil di Piala Dunia. "Jujur saja, saya masih tidak percaya," lanjutnya. "Saya menilai, kami kurang kreativitas, karena kami selalu mendominasi pertandingan dan menciptakan banyak sekali peluang. Sayangnya, kami tidak mampu menuntaskan laga-laga itu," pungkas Jorginho. (Goal,com/Red)