Bos Asal Rusia Didepak, Klub Inggris Berantakan: Arsenal dan Everton Susul Chelsea?

Chelsea sudah dihukum, yaitu bos/pemiliknya, Roman Abramovich, karena asal Rusia didepak oleh pemerintah Inggris sebagai buntut dari invasi Rusia ke Ukraina. Manajer interim Manchester United, Ralf Rangnick, menegaskan bahwa Chelsea bukan satu-satunya klub di Liga Primer Inggris yang dimiliki oligarki Rusia. Ia mengungkapkan bahwa bos/pemilik Arsenal da Everton juga pengusaha oligarki asal Rusia, sehingga dua klub Inggris tersebut terancam dihukum menyusul Chelsea. Tidak seperti sesama manajer seperti Antonio Conte dan Jurgen Klopp yang menyampaikan dukungan pada Chelsea, pernyataan Rangnick ini melangkah lebih jauh. Pemerintah Inggris memang telah membekukan aset pemilik Chelsea, Roman Abramovich, menyusul hubungan dekatnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin alias orang yang mengotaki invasi ke Ukraina. Meski begitu, Chelsea tetap diizinkan beroperasi dengan ‘lisensi khusus’, meski dengan sejumlah pembatasan ketat. The Blues tidak bisa merekrut pemain, memberikan kontrak baru kepada pemain dan staf, serta menjual merchandise juga tiket pertandingan. "Jika Anda melihat keadaan yang lebih jelas, itu [perang] adalah tragedi kemanusiaan dan saya sangat sangat berharap mereka segera menemukan cara untuk berdamai," ucap Rangnick dalam sesi temu pers pralaga kontra Spurs, Jumat (11/3/2022). “Tapi, adakah yang bisa meramalkan apa yang akan terjadi dalam empat pekan mendatang?" "Kita harus sangat berhati-hati untuk menyalahkan seseorang.” “Tidak hanya di Chelsea, [tapi] juga Arsenal dan Everton yang di dalamnya ada saham kepemilikan oligarki Rusia.” “[Chelsea] bukan satu-satunya klub,” tambahnya. Ya, miliarder Rusia, Alisher Usmanov, memang sempat memiliki hubungan dengan Arsenal dan Everton. Namun, ia telah mengakhiri kemitraan dengan Arsenal pada 2018 dan dilaporkan menjual sahamnya senilai £550 juta. Artikel dilanjutkan di bawah ini Tiga tahun sebelumnya, pemilik Everton, Farhad Moshiri, meneken kontrak kerja sama dengan Usmanov, tepatnya pada Januari 2015. Kesepakatan mengizinkan perusahaan induk oligarki Rusia itu, USM, mengambil alih hak penamaan untuk kamp latihan The Toffees, Finch Farm. Tapi awal bulan ini, Everton mengumumkan bahwa pihak klub telah memutus semua hubungan dengan Usmanov menyusul sanksi Uni Eropa yang menggambarkannya sebagai “Oligarki pro-Kremlin yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin". (Goal.com/Red)