Rusia-Ukraina Memanas, Nasib Final Liga Champions Terancam?

Apa arti agresi Rusia ke Ukraina buat final Liga Champions 2021/22 yang bakal digelar di Rusia? Final Liga Champions Eropa 2022 semestinya digelar di St. Petersburg, namun akankah UEFA memindahnya? Pasalnya, konflik Rusia dengan Ukraina semakin memanas dan bahkan menjurus ke arah perang dunia Terakhir kali Rusia menjadi panggung partai pamungkas Liga Champions adalah 2008 lalu, ketika Manchester United keluar sebagai juara dengan mengalahkan Chelsea lewat adu penalti di Stadion Luzhniki di Moskow. Rusia kini kembali ditunjuk untuk menggelar final edisi musim ini, tetapi situasinya bisa berubah di tengah-tengah ketegangan politik ini. GOAL akan mengabarkan segala yang perlu Anda tahu. Di mana panggung final Liga Champions 2021/22? Final Liga Champions 2021/22 rencananya digelar di Gazprom Arena di St. Petersburg, yang merupakan kandang tim Rusia, Zenit. Kapan final Liga Champions 2021/22? Final Liga Champions 2022 dijadwalkan pada 28 Mei 2022 di kota yang juga menjadi tempat digelarnya Piala Dunia 2018 dan beberapa laga Piala Eropa 2020. Akankah agresi Rusia memengaruhi panggung final Liga Champions? Sempat diisyaratkan bahwa Rusia bisa jadi dilarang menggelar final Liga Champions setelah melakukan agresi terhadap Ukraina. Menurut perkiraan Amerika Serikat, Rusia sudah menempatkan 150.000 pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina selama beberapa bulan terakhir atas perintah Presiden Vladimir Putin. Situasi ini memanas pada 22 Februari ketika Putin mendaulat Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka dan mengerahkan pasukan ke wilayah yang dikuasai separatis Pro-Rusia itu. Sekretaris Kesehatan Inggris, Sajid Javid, lalu mengumumkan bahwa invasi Rusia terhadap Ukraina sudah dimulai. "Kita bangun di hari yang amat gelap di Eropa," kata Javid di Sky News. "Kita melihat ia [Putin] mengakui wilayah timur Ukraina yang berontak dan sudah tahu bahwa ia sudah mengirimkan tank dan pasukan, jadi menurut saya Anda bisa menyimpulkan bahwa invasi ke Ukraina sudah dimulai." Terkini, per Kamis (24/2), situasi semakin tereskalasi setelah Putin memerintahkan invasi terhadap Ukraina timur. Media Britania melaporkan bahwa kemungkinan besar Rusia harus merelakan hak untuk menggelar final Liga Champions, tetapi ketua panitia pelaksana di St. Petersburg, Alexey Sorokin, bersikeras laga akan tetap digelar sesuai rencana awal. "Kami tidak mengindahkan berbagai komentar dari media Britania," ucap Sorokin kepada TASS. "Kami tidak mengindahkan berbagai komentar dari media Britania," ucap Sorokin kepada TASS. "Kami sudah menghadapi ini selama 15 tahun terakhir – sejak 2008, ketika sesuatu katanya akan diambil dari kami," imbuh Sorokin, merujuk pada ketika Rusia menjadi tuan rumah final Liga Champions di Moskow pada 2008. "UEFA adalah organisasi olahraga internasional besar, ia beroperasi di luar konteks politik. Panitia pelaksana dan UEFA belum melakukan diskusi soal topik ini dan tak bisa melakukannya." "Kami bersiap untuk menggelar final sesuai rencana. Kami menanti kehadiran lebih dari 50.000 fans mancanegara." Apa kata UEFA menyoal final Liga Champions? UEFA mengonfirmasi bahwa mereka memantau situasi, tetapi mengindikasikan bahwa "tak ada" rencana untuk mengubah panggung final Liga Champions. Tetapi hal itu mungkin berubah, terutama jika mereka ditekan berbagai pihak eksternal dari seluruh Eropa. Departemen Digital, Budaya, Media, dan Olahraga (DCMS) Inggris contohnya, sudah meminta UEFA bertindak sebagai respon dari manuver teranyar Putin. Julain Knight, keuta panitia terpilih DCMS, berkata kepada Telegraph: "Ini sesuatu yang mesti dipertimbangkan, melihat aksi agresi yang terang-terangan." "Jika tetap menggelar partai tersebut sementara tank Rusia terus berderu, maka akan mengirimkan pesan yang salah." Ketika ditanya stasiun radio Inggris, LBC, apakah final Liga Champions tak masalah tetap digelar di St. Petersburg, Menteri Luar Negri Inggris Liz Truss membalas: "Tidak." Ia menambahkan: "Jika saya termasuk dalam sebuah klub Inggris [yang mencapai final Liga Champions], maka saya akan memboikotnya. Secara pribadi, saya tak akan mau bermain di pertandingan sepakbola di St. Petersburg mengingat apa yang dilakukan Putin." Apa kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson? Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, bersikeras bahwa Rusia "tak punya peluang" bakal tetap menggelar final Liga Champions jika Putin tidak mundur. Johnson berkata di Dewan Rakyat Inggris: "Jelas sekali dari reaksi dunia soal apa yang sudah ia [Putin] perbuat di Donbas bahwa ia bakal membuat Rusia semakin melarat gara-gara sanksi yang akan dijatuhkan dunia." "Rusia yang semakin terisolasi, Rusia yang berstatus pariah – tak punya peluang menggelar turnamen sepakbola di Rusia yang menginvasi negara berdaulat." "Rusia yang semakin terisolasi, Rusia yang berstatus pariah – tak punya peluang menggelar turnamen sepakbola di Rusia yang menginvasi negara berdaulat." "Rusia yang terlibat dalam konflik berdarah dengan sesama negara Slavia. Sungguh hasil yang mengerikan buat Presiden Putin." "Saya berharap ia mundur dari jurang dan tidak melancarkan invasi skala penuh." Lantas, di mana final Liga Champions bakal digelar? Jika hak menggelar final Liga Champions di St. Petersburg benar-benar dicabut, UEFA harus mencari panggung pengganti yang pantas. Meski belum jelas stadion alternatif mana yang bisa ditunjuk, atau apakah UEFA bakal memindahkannya, stadion baru yang ditunjuk harus merupakan stadion Kategori Empat UEFA. Portugal ditunjuk sebagai tuan rumah di 2020 dan 2021 gara-gara krisis kesehatan masyarakat akibat pandemi Covid-19. UEFA merelokasi final Liga Champions 2021, yang mestinya digelar di Istanbul, Turki, ke Estadio do Dragao di Porto, sementara final edisi 2020 digelar di Estadio da Luz, Lisboa. Wembley di London dan Villa Park di Birmingham disarankan sebagai alternatif buat final Liga Champions 2021 ketika Chelsea dan Manchester City, dua tim Inggris, bentrok berebut trofi Si Kuping Besar, dan masih banyak stadion lain yang layak untuk menggelar partai tersebut. Kemungkinan besar Wembley tak akan mampu menjadi tuan rumah jika tanggal final tak beranjak dari 28 Mei, karena mereka bakal menjadi panggung final play-off EFL saat itu. (Goal.com/Red)