Badai Salju Hantam AS, Ribuan Penerbangan Dibatalkan

Badai Salju Hantam AS, Ribuan Penerbangan Dibatalkan
Badai salju dan angin kencang menghantam wilayah pesisir bagian timur Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (29/1/2022) waktu setempat. Peristiwa ini meripakan badai terkuat yang terjadi di AS selama beberapa tahun sebelumnya. Mengutip AFP, National Weather Service (NWS) mengonfirmasi peningkatan badai dan menyebutnya sebagai 'bom badai' pada Sabtu. Hal ini ditandai dengan kekuatan eksplosif dari penurunan tekanan atmosfer yang cepat. Kota-kota besar seperti New York turut menjadi terdampak, dimana salju mencapai ketinggian 61 sentimeter pada sore hari. Truk bajak salju juga tampak bekerja di sepanjang jalan-jalan utama New York City. New York dan sejumlah negara bagian tetangga lainnya seperti New Jersey, Virginia, Maryland, dan Delaware menyatakan kondisi darurat. Gubernur New York, Kathy Hochul mengatakan bahwa badai belum berakhir. Ia memperingatkan warga bahwa Sabtu adalah 'fase paling berbahaya dari badai'. "Tolong hindari perjalanan yang tidak perlu. Petugas kami tengah mencoba membersihkan jalanan dari salju," ujar Hochul seperti dikutip CNN indonesia. Tak hanya di New York, peristiwa ini juga membuat aliran listrik terputus dan membuat sebanyak lebih dari 95 ribu Massachusetts hidup tanpa listrik. Gubernur Massachusetts, Charlie Baker menyebut badai tersebut sebagai 'kondisi whiteout yang serius'. https://youtu.be/NbcjzuewpzE Sekitar 900 truk bajak salju juga tengah bekerja di sejumlah jalanan Boston. Seorang supir truk bajak, Mark Burns, mengatakan bahwa salju kali ini lebih berat dari biasanya. "Itu [salju] seharusnya ringan dan halus, tapi sekarang sedikit basah," ujar Burns. Kawasan pesisir Massachusetts juga turut menjadi terdampak. Banjir melanda sejumlah titik di sepanjang garis pantai kawasan tersebut. Ribuan Penerbangan Dibatalkan Tak hanya membuat jalanan tertimbun salju tebal, badai tersebut juga membuat lebih dari 3.500 penerbangan, baik masuk atau keluar AS, yang dijadwalkan pada Sabtu malam dibatalkan. Mengutip CNN, pemantau penerbangan FlightAware mencatat, penerbangan di wilayah pantai timur AS menjadi yang paling terdampak. Boston Logan International Airport, misalnya, membatalkan sebanyak 300 penerbangan. Bandara di New York, seperti John F Kennedy Airport dan LaGuardia Airport, membatalkan lebih dari 730 penerbangan. Sementara itu, lebih dari 1.000 penerbangan juga telah dibatalkan pada hari Minggu. Termasuk di antaranya 41 persen operasi dari LaGuardia Airport dan 43 persen dari Boston Logan International Airport. Sejumlah maskapai penerbangan telah mengeluarkan keringanan bagi penumpang untuk terbang di hari lain. Sebelumnya, pada Jumat (28/1), lebih dari 1.400 penerbangan telah dibatalkan. Sebagian besar terjadi di Chicago O'Hare Airport. Ancam 75 Juta Warga AS Badai salju dan angin kencang dari timur-laut ini berpotensi mengganggu 75 juta warga AS, tepatnya berpotensi memutus suplai listrik berbagai wilayah, menimbulkan banjir wilayah pesisir dan merusak perjalanan. Badai yang terbentuk di lepas pantai Carolina, AS Jumat malam tersebut kemungkinan akan menguat dengan cepat saat mulai naik ke Pantai Timur semalam hingga Sabtu. Dilansir dari CNN Weather (29/1), peringatan badai salju sudah disuarakan Jumat malam dan diperluas untuk mencakup 10 juta orang di 10 negara bagian di wilayah pesisir New England hingga Virginia. Zona tersebut meliputi Portland, Maine;Boston dan Cape Cod, Massachusetts;bagian timur Long Island di New York;Kota Atlantik, New Jersey;dan Ocean City, Maryland. Layanan Cuaca Nasional AS juga memprediksi kondisi pemadaman listrik akan membuat perjalanan sulit, bahkan tidak mungkin, karena salju ditambah angin berkecepatan 56 km/jam (35 mph) selama lebih dari tiga jam, membuat jarak pandang kurang dari 400 meter. Bahkan, terdapat lebih dari 2.000 penerbangan AS telah dibatalkan Sabtu, menurut FlightAware. "Hujan salju terberat kemungkinan akan jatuh melintasi petak yang membentang dari Pantai Timur Maryland hingga sebagian besar Maine, dengan ketebalan salju kemungkinan bisa mencapai 6-12 inci," kata Pusat Prediksi Cuaca (WPC) Jumat pagi. Pita salju yang lebih tebal juga akan terbentuk, menghantam daerah terpencil lagi dan menumpuk hingga 30 inci di beberapa tempat. Jika badai tersebut mencapai Boston, maka kota itu bisa mencatat rekor hujan salju terparah dalam satu hari sebesar 23,6 inci, yang pernah terjadi pada 17 Februari 2003. Badai tersebut diperkirakan akan mendorong terjadi hujan salju lebat dan angin kencang di seluruh bagian Timur Laut, tetapi dampak pasti di seluruh wilayah masih dipertanyakan. "Badai ini kemungkinan akan menguat dengan kecepatan dan intensitas yang setara dengan badai paling kuat, sehingga potensi badai ini tidak dapat dilebih-lebihkan," kata ahli meteorologi CNN, Brandon Miller. WPC juga memperingatkan kemungkinan terjadi suhu yang sangat dingin disertai banjir pesisir. Menurut WPC, semakin kuat badai, semakin besar gelombang pantai di sepanjang pantai. "Banjir pesisir menjadi perhatian karena air pasang yang sangat tinggi pada Sabtu. Kombinasi angin timur laut yang kuat dan laut lepas akan membawa gelombang badai yang, jika bertepatan dengan air pasang, akan menyebabkan banjir pantai kecil atau sedang," kata kantor layanan cuaca di Boston. Badai diperkirakan akan menguat melalui proses yang disebut bombogenesis, atau yang disebut sebagai siklon bom, itu terjadi ketika badai menjatuhkan sejumlah tekanan atmosfer selama 24 jam. (CNN/Red)