Selingkuh, Perlukah Mengaku?

Selingkuh merupakan kesalahan yang sulit dimaafkan hingga kerap disembunyikan. Bila tidak ketahuan, perlukah mengakui selingkuh? Simak kata psikolog berikut ini. Umumnya seseorang akan sulit mengakui ia pernah selingkuh. Pasalnya, perselingkuhan dapat menghilangkan kepercayaan dalam hubungan dan membuatnya terancam retak. Tak heran bila kasus ini sering disembunyikan. Namun, beberapa orang yang pernah melakukannya dan tidak ketahuan mungkin merasa bersalah kepada pasangan, tapi ragu mengakuinya karena takut hubungan berakhir. Keadaan ini akhirnya bisa menimbulkan dilema. Lantas, apakah mengaku selingkuh menjadi langkah yang bijak? Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, dalam kasus seperti ini, kita perlu melihat kembali kira-kira seperti apa kepribadian pasangan kita. “Apakah dia mudah dalam menerima dan memaafkan suatu kondisi atau tidak? Ketika kita lihat risiko yang lebih tinggi ketika kita jujur dengan pasangan mengenai perselingkuhan yang pernah terjadi, silakan dipertimbangkan kembali,” terang Ikhsan. Namun, memendam perselingkuhan juga dapat menimbulkan konsekuensi tersendiri. Psikolog Ikhsan melanjutkan, “Jika tidak berani mengakui, bisa jadi akan muncul konflik dalam diri orang yang pernah berselingkuh. Ia akan merasa bersalah karena pernah selingkuh.” Menurutnya, lebih baik berdamai dengan diri sendiri terlebih dahulu, lalu berkomitmen tidak melakukannya lagi. “Jika kita berani mengakui perselingkuhan yang lalu kepada pasangan dan ia bisa menerima, kita akan merasa lega karena tidak ada yang disembunyikan dari pasangan,” papar Ikhsan. “Tetapi, jika pasangan merupakan pribadi yang sulit memaafkan, bisa jadi akan timbul trust issues dalam hubungan ke depannya,” ungkapnya. Melansir Psychology Today, kunci dari hubungan cinta yang sehat untuk jangka panjang bukanlah seks, uang, atau anak, melainkan kepercayaan. Hal menyakitkan dari perselingkuhan meliputi kebohongan, rahasia, dan manipulasi keadaan. Keadaan ini bisa membuat pasangan hilang kepercayaan. Komunikasi dan Keterbukaan, Kunci Penting Hubungan Sehat Ikhsan memaparkan, wajar jika muncul perasaan kecewa, sedih, marah, ataupun bentuk perasaan lainnya ketika pasangan tahu pernah diselingkuhi. Mungkin butuh waktu baginya untuk menerima hal tersebut. Bila Anda memutuskan untuk mengaku pernah berselingkuh, lebih baik bicarakan bersama. Ketahui sumber masalahnya dengan tujuan untuk mencegah hal tersebut terulang kembali. Tanamkan pada diri sendiri untuk tidak mengulangi perselingkuhan. Pasalnya, tindakan selingkuh tentunya dapat menimbulkan konsekuensi. Menjalani hubungan cinta terkadang memang tidak mudah. Untuk itu, kedua belah pihak sebaiknya punya komitmen untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan bagi pasangan. - Haruskah Percaya Lagi Pada Pasangan yang Pernah Selingkuh? Setiap pasangan pasti ingin hubungannya lancar, penuh cinta, dan langgeng sampai tua. Berbagai macam cara akan dilakukan agar hubungan tersebut tetap harmonis. Akan tetapi, bagaimana jadinya jika pasangan Anda berselingkuh di tengah jalan? Memaafkan saja rasanya berat di dada, lalu, bisakah kembali percaya setelah dikhianati? Memang rasanya sulit untuk kembali percaya pada pasangan yang berselingkuh. Apalagi jika perselingkuhan itu sudah terjalin cukup lama. Beberapa orang mungkin bisa langsung pergi dan meninggalkan pasangan sesaat setelah tahu diselingkuhi. Akan tetapi, tidak sedikit juga orang yang masih ingin bertahan. Tak dimungkiri, bagi mereka yang bertahan mungkin takut untuk percaya lagi dengan pasangannya. Lantas, perlukah kembali percaya dengan pasangan yang sudah berselingkuh? Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., mengatakan perlu atau tidaknya percaya lagi dengan pasangan itu adalah pilihan dan hak masing-masing orang. Jika memang merasa sudah ikhlas memaafkan, berusaha untuk kembali percaya dengan pasangan tentu bukan hal yang salah. Bila rasa kecewa dan trauma Anda masih lebih besar serta dirasa belum siap kembali ke padanya, boleh memilih untuk tidak percaya lagi kepada pasangan. “Untuk pulih dari perselingkuhan itu butuh waktu. Bahkan, ketika Anda mau kembali percaya pada pasangan pun, ini butuh waktu. Sebelum kembali percaya pada pasangan, alangkah baiknya jika Anda mencari tahu dulu penyebab pasangan berselingkuh,” ujar Ikhsan. Cara Mengembalikan Rasa Percaya pada Pasangan yang Berselingkuh Kembali lagi pada pilihan masing-masing, mau memaafkan dan melanjutkan, atau melupakan dan meninggalkan? Jika memilih melanjutkan, berikut ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk mengembalikan rasa percaya dengan pasangan: Biarkan Pasangan Berusaha Untuk menumbuhkan kembali rasa percaya Anda, kali ini biarkan pasangan yang berusaha. Jika ia benar-benar tulus dan berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama, biarkan pasangan membuktikannya pada Anda. Sementara ia berusaha, sebaiknya Anda jangan terus curiga dan sinis dengan pasangan. Usahakan untuk kembali membuka hati. Semua ini butuh waktu dan usaha dari kedua pasangan agar hubungan kembali harmonis. Komunikasikan Hal Apa Pun “Masih terus merasa curiga dan insecure adalah hal yang wajar. Karenanya, jangan sungkan untuk bertanya pada pasangan Anda. Terdengar posesif, tapi ini hal yang sangat wajar untuk dilakukan. Anda berhak tahu pasangan sedang berada di mana dan bersama siapa. Pastikan untuk tidak marah atau langsung menuduh pasangan,” ujar Ikhsan. Buang Rasa Takut Ketika memilih untuk kembali mempercayai pasangan, coba buang rasa takut apa pun saat menjalani hubungan itu nanti. Ini karena dengan memilih melanjutkan, berarti Anda harus siap dengan risiko-risiko yang mungkin bisa terjadi ke depannya. Baik itu pertengkaran, saling adu argumen, dan sebagainya. Buat Komitmen dengan Pasangan “Buat komitmen dengan pasangan. Katakan pada pasangan bahwa akan ada konsekuensi yang bisa terjadi jika ia kembali mengulang kesalahan yang sama,” ujar Ikhsan. Belajar Jujur pada Diri Sendiri dan pada Pasangan Cobalah untuk jujur dengan perasaan diri sendiri. Jangan sungkan untuk bilang pada pasangan terkait perasaan Anda juga. Dengan jujur, Anda berdua saling tahu apa yang menjadi kendala dan bisa mencari solusi dari permasalahan tersebut. Bagi sebagian besar orang, hal-hal di atas memang sulit untuk dilakukan. Bahkan, butuh waktu cukup lama untuk memulihkan rasa kecewa yang pernah Anda alami. Akan tetapi, bukan berarti Anda sama sekali tidak bisa kembali percaya dengan pasangan Anda. Ini semua tergantung dari usaha Anda dan pasangan untuk memulihkan kondisi hubungan berdua. Kalau Cara Tersebut Gagal, Harus Bagaimana? Tidak perlu memaksakan hati harus segera percaya, biarkan diri Anda memproses dan melihat apakah memang ada perubahan positif dari pasangan. Bila cara di atas gagal lakukan, mungkin rasa trauma dan takut untuk disakiti masih lebih besar ketimbang rasa ingin kembali kepadanya. “Kalau masih trauma, sebaiknya Anda mencari teman yang bisa support untuk cerita. Anda juga bisa konsultasikan ke tenaga profesional jika trauma yang dirasa bisa mengganggu kehidupan sehari-hari,” “Fokuslah pada diri sendiri, jika cara di atas memang gagal dilakukan. Mungkin ini saatnya untuk menyenangkan diri sendiri dan meninggalkan masalah-masalah itu di belakang,” tutup Ikhsan. (Klikdokter/Red)