Utamakan Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga

Utamakan Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga
Jakarta, obsessionnews.com - Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap tanggal 12 November. HKN tahun ini mengangkat tema “Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku”. Pemilihan tema tersebut untuk menggambarkan semangat dan optimisme seluruh masyarakat Indonesia untuk mampu keluar dari pandemi Covid-19 sehingga keadaan dapat kembali normal seperti sedia kala.Dalam siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Senin (12/11), disebutkan banyak orang meyakini bahwa perilaku gaya hidup sehat akan lebih mudah bila dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Oleh karena itu, masih dalam rangka perayaan HKN ke-57, Lemonilo menggandeng Alodokter dalam sesi #TanyaAhlinya, untuk menjawab sejumlah pertanyaan mengenai keluarga sehat. Penasaran, kan? Yuk simak hasil wawancara tim Lemonilo dengan dr. Abi Noya, seorang dokter umum, tentang arti keluarga sehat yang sesungguhnya!

Definisi dan Ciri Keluarga Sehat

Menurut World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, sehat adalah suatu kondisi yang komplit, tak hanya bebas dari penyakit, kelemahan, atau kecacatan, tetapi merupakan sebuah kondisi yang sejahtera baik fisik maupun mental, sehingga bisa hidup dan beraktivitas dengan baik secara sosial dan ekonomi.“Kalau disimpulkan, keluarga sehat adalah keluarga yang memiliki kondisi kesehatan yang ideal dan komplit baik dari sisi psikologis, biologis, dan kesejahteraan sosial. Segala aspek tersebut harus dijaga secara sistematik dan sinergis agar mampu menciptakan kesehatan yang optimal dalam sebuah keluarga,” ujar Abi.Ia menambahkan, setiap individu dalam keluarga perlu menjalankan faktor-faktor tersebut secara bersama. Artinya untuk menunjang kesehatan keluarga diperlukan peran serta yang berkesinambungan antara setiap anggota keluarga.

Pemenuhan Asupan Gizi untuk Menunjang Keluarga Sehat

Tidak susah untuk menentukan jenis makanan yang bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Tapi yang mungkin jarang diperhatikan adalah porsi dan jenis makanannya. Untuk mempermudah, kita bisa merujuk pada panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan.“Dari panduan Isi Piringku ini yang diutamakan adalah kelengkapan dan porsinya. Sesuaikan dengan selera, yang penting porsinya tidak berlebihan. Idealnya buah dan sayur harus selalu ada dalam piring kita, bukan hanya salah satunya saja. Untuk menunjang kesehatan pola makan ini, kita juga perlu mencuci tangan sebelum makan, sesudah makan dan saat menyiapkan makanan. Jangan lupa juga untuk minum air putih,” tutur Abi.

Aktivitas fisik yang Bisa Dilakukan Bersama Keluarga untuk Membuat Tubuh Sehat

Aktivitas fisik ini sebaiknya dibiasakan untuk dilakukan minimal selama 30 menit setiap hari. Hal ini sangat penting supaya kita tidak hanya diam saja, apalagi saat ini kita lebih banyak beraktivitas di rumah karena pandemi.Menurut Abi, beberapa aktivitas yang bisa dilakukan adalah jalan santai, melakukan pekerjaan rumah bersama keluarga, atau berjalan bersama hewan peliharaan. Untuk aktivitas yang sedang, bisa melakukan jalan cepat di permukaan yang rata, bersepeda santai, berkebun, mencuci mobil, atau bisa juga mencoba menari aerobik bersama keluarga.

Kebiasaan Sederhana yang  Bisa  Diikuti oleh Keluarga  Indonesia untuk  Membentuk  Keluarga Sehat di Rumah

 Kebiasaan yang sama-sama bisa kita bentuk adalah membatasi screen time, mulai dari TV, komputer, gadget, dan media sosial. Batasi cukup selama dua jam setiap hari, sisanya gunakan untuk hal-hal yang produktif dan kreatif. Kedua, lakukan aktivitas fisik selama 30 menit. Ketiga, biasakan untuk melibatkan anggota keluarga untuk menjalani pola hidup yang sehat. Yang keempat, biasakan untuk memiliki rutinitas yang jelas dan teratur, mulai dari makan, beraktivitas, hingga beristirahat.“Terakhir, biasakan untuk mengutamakan komunikasi yang sehat dalam keluarga. Budaya patriarki atau hirarki kadang menghambat terbentuknya komunikasi yang sehat. Komunikasi yang baik adalah yang berjalan dua arah, ketika ada yang berbicara maka yang lainnya menyimak dan begitu pula sebaliknya. Ketika komunikasi tidak terjalin dengan baik, maka akan timbul masalah biologis, psikologis, dan sosial. Oleh karena itu, mulai saat ini kita jaga kualitas komunikasi dengan keluarga melalui saling mendengarkan dan saling mengungkapkan,” ujar Abi. (Angie Diyyah)