Sandiaga Uno Minta Masyarakat Desa Wisata Bonjeruk Maksimalkan Potensi untuk Sambut Wisatawan

Jakarta, obsessionnews.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) akan menyiapkan pelatihan dan pendampingan serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, agar dapat memaksimalkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Khususnya agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, masyarakat Desa Wisata Bonjeruk harus dapat memaksimalkan potensi guna menangkap peluang dari kedatangan wisatawan ke Nusa Tenggara Barat. Salah satunya melalui penyelenggaraan event-event besar seperti World Superbike dan juga MotoGP di tahun depan. "Kita akan lihat ada MotoGP, dan tahun ini ada World Superbike, orang (wisatawan) pasti membutuhkan pelayanan terbaik," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/11/2021). Salah satunya bagaimana ke depannya masyarakat dapat mengelola homestay. Standardisasi pelayanan serta fasilitas harus dapat ditingkatkan agar dapat memberikan pengalaman bagi wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan. "Standarnya harus kita tingkatkan, kita adakan pelatihan agar masyarakat semakin banyak yang berpartisipasi di program homestay. Karena ini yang akan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Sandiaga. Potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Bonjeruk memang tinggi. Tak ayal desa wisata ini dinobatkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Desa Wisata Bonjeruk terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hanya butuh berkendara sekitar 30 menit dari Bandar Udara Internasional Lombok. Salah satu kekuatan utama Desa Wisata Bonjeruk adalah cerita sejarahnya. Di masa kolonial, Bonjeruk pernah menjadi pusat pemerintah Kedistrikan Hindia Belanda. Tak heran pengunjung akan berkesempatan melihat banyak bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur Eropa, yang tentunya menjadi pemandangan menarik bagi wisatawan karena kontras dengan suasana pedesaan. Salah satu bangunan tersebut yakni gapura berwarna krem bertuliskan ‘Bondjeroek den 10 mei’ dengan angka tahun 1933. Bangunan ini didirikan pada 1933, sebagai gerbang masuk menuju komplek perumahan dengan desain art deco peninggalan Belanda. Rumah ini diketahui dari sejarahnya merupakan lokasi pusat pemerintahan tingkat Distrik Jonggat yang dipimpin oleh putra setempat, Lalu Serinata. Dia lah yang kemudian menjadi Bupati Lombok Tengah pertama. Sementara itu, Ketua Harian Pokdarwis Wirajaya Putrajaya Jonggat Wiryadi mengatakan, dalam pengembangan wisata sejarah, pihaknya akan memaksimalkan keberadaan bangunan bersejarah ini. "Saat ini kami sedang tata, ke depan kami akan bangun museum sehingga bisa melihat lebih jauh tentang sejarah yang ada," kata Wiryadi. Selain wisata sejarah, Desa Wisata Bonjeruk juga punya potensi wisata agro berkat alamnya yang subur. Bonjeruk menawarkan pengalaman agrowisata yang beragam. Mulai dari kegiatan pertanian, perkebunan buah, persawahan, dan perdagangan hasil bumi yang juga bisa disaksikan langsung di Bonjeruk. Wisatawan juga bisa mencicipi langsung buah-buahan segar yang dipetik seketika dari kebun desa. Tak cuma itu, wisatawan pun bisa bersepeda di antara hamparan perkebunan dan sawah yang bertumpuk-tumpuk menjadi daya tarik utama di Bonjeruk. Permainan tradisional seperti gangsing dan enggrang juga kerap dimainkan warga. Serta Membaca Lontar yang merupakan tradisi membacakan sebuah kisah hikayat menggunakan Bahasa Sasak. (Poy)