PLN Komitmen Lakukan Dekarbonisasi

Jakarta, obsessionnews.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan langkah konkret dalam hal pengendalian iklim. Hal itu disampaikan Jokowi di acara perhelatan COP26 di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021). Dia mengungkapkan, laju deforestasi Indonesia saat ini yang paling rendah selama 20 tahun, tingkat kebakaran hutan berkurang 82 persen. "Indonesia juga akan melakukan restorasi sebesar 64 ribu hektare lahan mangrove. Ini sangat penting karena mangrove menyimpan karbon 3-4 kali lebih besar dibandingkan lahan gambut,” ujar Jokowi. PLN mendukung penuh program dekarbonisasi yang diusung pemerintah guna menghadirkan ruang hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang. Saat ini, dengan menggunakan skenario business as usual (BAU), Indonesia diperkirakan memberikan kontribusi 4 miliar ton CO2 per tahun pada 2060 sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, PLN memiliki peran penting dalam menggerakkan pertumbuhan energi hijau di Indonesia. "Kami berkomitmen untuk melakukan dekarbonisasi," katanya. Dalam skenario BAU, emisi sektor listrik mencapai 0,92 miliar ton CO2 pada 2060. Untuk itu, PLN meluncurkan strategi demi menjadi perusahaan listrik yang bersih dan hijau. "Satu di antaranya dengan menghentikan pembangunan serta mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) eksisting secara bertahap," ucapnya. Berdasarkan peta jalan, PLN akan mempensiunkan PLTU sub-critical sebesar 10 gigawatt (GW) pada tahun 2035. Kemudian PLTU super critical sebesar 10 GW juga akan dipensiunkan pada tahun 2045. Tahap terakhir pada tahun 2055, PLTU ultra super critical 55 GW dipensiunkan. Pada saat bersamaan, PLN akan berinvestasi besar-besaran untuk mempercepat peningkatan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) hingga 20,9 GW. Selain itu, juga pengembangan teknologi penyimpanan listrik dalam bentuk baterai berukuran besar hingga teknologi penangkapan karbon dan hidrogen. Program lain yang disiapkan PLN untuk mendukung transisi energi yaitu ekspansi gas, program co-firing, Konversi PLTD ke EBT, hingga peningkatan efisiensi energi dan pengurangan susut jaringan. Program lain yang disiapkan PLN untuk mendukung transisi energi yaitu ekspansi gas, program co-firing, Konversi PLTD ke EBT, hingga peningkatan efisiensi energi dan pengurangan susut jaringan. Pertama penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan. Kedua investasi skala besar, ketiga penerapan teknologi dalam skala besar, keempat, investasi pelanggan untuk beralih menggunakan peralatan rendah karbon. Dengan begitu, pengembangan bisnis dan kampanye electrifying lifestyle perlu lebih digaungkan. Sebut saja, seperti penggunaan kompor listrik, kendaraan listrik, PLTS atap, dan perdagangan emisi. "Kita tidak bisa melakukan ini sendirian. Kami membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan," kata Zulkifli. Di tengah upaya menekan emisi karbon, PLN memiliki beberapa pendekatan untuk memastikan bisnis ketenagalistrikan yang berkelanjutan. Di antaranya memastikan operasional perusahaan ramping dan efisien, memberikan energi hijau untuk masa mendatang. Juga menjadi perusahaan yang berfokus pada pelanggan dengan memberikan layanan yang andal serta terjangkau. (Poy)