Ngeri! Rusuh, Pelatih Kena Tembakan Pistol Suporter

Ngeri! Rusuh, Pelatih Kena Tembakan Pistol Suporter
Pertandingan divisi 3 di Argentina dihentikan menyusul adanya tembakan yang lepas dari tribune penonton, dengan sebuah tembakan pistol mengenai bahu seorang pelatih.
Seorang pelatih sampai harus dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi korban tembakan dalam pertandingan di kasta bawah Argentina.
Huracan Las Heras menghadapi Ferro de General Pico dalam pertandingan di provinsi Mendoza dan tuan rumah menang 3-1 di babak kedua ketika kerusuhan dimulai. Melalui rekaman siaran Canal 3 Pampa, terlihat semua pemain dan ofisial pertandingan panik berlarian keluar lapangan, pun demikian dengan suporter yang mencari tempat berlindung usai mendengar suara tembakan yang keras.
Dikatakan bahwa kelompok pendukung Huracan berkelahi saling berkelahi di antara mereka sendiri dan timbul hal-hal di luar kendali. Mauricio Romero, pelatih kepala Ferro, tertembak di bahunya menurut surat kabar Argentina, Ole. Sebuah video yang menampilkan kondisinya selepas kejadian itu diunggah terpisah, sebelum klubnya kemudian mengonfirmasi di Twitter bahwa sang pelatih dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan lebih lanjut. "Romero baik-baik saja dan keluar dari bahaya," cuit Ferro. "Setelah meninggalkan stadion, ia menjalani pemeriksaan di rumah sakit setempat dan sekarang memberikan keterangannya kepada polisi."
Huracan mengeluarkan pernyataan resmi mengenai insiden mengerikan tersebut, menuliskan: "Kami sadar bahwa kami telah menjadi bagian dari barbarisme yang sulit untuk dipahami dan dijelaskan, yang akan menandai karier olahraga dan institusional tim profesional dan klub kami." "Sekali dan untuk semua, para pemimpin sepak bola Argentina kami harus mengambil tindakan teladan yang memungkinkan kami untuk terus percaya pada olahraga ini." "Sanksi sudah melebihi olahraga, membutuhkan keputusan politik yang menghukum berat peristiwa yang tidak biasa." "Institusi kami akan selalu menjaga nilai-nilai, integritas dan kesehatan atlet kami, yang memungkinkan kami untuk lulus kompetensi dari berbagai disiplin ilmu." "Hari ini lebih dari sebelumnya, mereka yang mengarahkan nasib sepakbola harus menandai jalan bagi kita dengan tindakan sehingga kita tidak pernah mengalami situasi yang sama lagi." (Goal.com/Red)