Basuki Hadimuljono Minta Pemanfaatan Bendungan Teritip Dimaksimalkan

Jakarta, obsessionnews.com - Bendungan Teritip Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersamaan dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Teritip Kota Balikpapan pada Desember 2019 lalu saat ini telah efektif memberikan layanan untuk memasok kebutuhan air baku Kota Balikpapan. "Dirawat betul bendungan yang sudah jadi dengan penghijauan ditanami pohon dan dimaksimalkan pemanfaatannya, termasuk untuk kebutuhan air baku," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/10/2021). Untuk itu dia menginstruksikan agar IPA yang sudah ada dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan air baku dari bendungan yang sudah ada. "Diusahakan jangan bangun IPA baru, harus dimaksimalkan dulu pemanfaatannya yang sudah ada," pesan Basuki. Di tengah pandemi Covid-19 penggunaan air meningkat di tengah masyarakat sebagai bagian dari upaya menjalankan protokol kesehatan. "Saat pandemi masyarakat lebih sering mencuci tangan dengan air dan untuk mandi," ujar Basuki. Usai melihat kondisi terkini Bendungan Teritip yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV dengan kapasitas tampung sebesar 2,4 juta m3, Basuki juga meninjau IPA Teritip Kota Balikpapan yang lokasinya di hilir Bendungan Teritip. Di lokasi IPA Menteri Basuki melihat ruang monitoring 24 jam distribusi air baku dengan kapasitas operasi 150 liter/detik. "Jika dilihat dari layar monitoring, proses penyaringan air yang berjalan sangat efisien. Dari kapasitas 150 liter/detik, rata-rata yang keluar disalurkan sebesar 140 liter/detik. Ini berarti sedikit sekali air yang dikembalikan dari hasil proses penyaringan/penjernihan," tuturnya. Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kaltim Sandhi Eko Bramono mengatakan, IPA Teritip saat ini terpasang dengan kapasitas 200 liter/derik, dimana saat ini dioperasikan sebesar 150 liter/detik. "Monitoring dilakukan selama 24 jam dibagi dengan pembagian tugas penjaga sebanyak 3 shift masing-masing 8 jam," ujarnya. Berdasarkan informasi dari PDAM Kota Balikpapan, saat ini Kota Balikpapan dilayani 78% dari sistem air bersih perpipaan dengan tingkat non revenue water sekitar 29%. (Poy)