Karier Pemain Ini Tamat Setelah Goda Pacar Direktur Juventus

Vincent Pericard pernah menyandang status sebagai salah satu penyerang muda Prancis dengan potensi menjanjikan, tapi perjalanan kariernya tidaklah mulus dan bahkan tamat lebih awal di klub sebesar Juventus. Kenakalan Pericard di luar lapangan membuat potensinya menjalani karier yang sukses di Turin berakhir dini. Pericard, yang menjadi subjek film dokumenter menarik berjudul The Man Who Will Be Worth Billions, mengenang bagaimana terkejut dirinya dibeli oleh Juventus dan bergabung dengan deretan bintang seperti Zinedine Zidane, Edgar Davids, Alessandro Del Piero dan David Trezeguet di Turin. "Saya tahu saya bagus, tapi saya tidak pernah bermimpi atau berharap direkrut oleh Juventus," kenang pria berkebangaan Prancis itu, seperti dikutip Planet Football. "Saya tidak merasakan tekanan apa pun, tetapi, menoleh ke belakang, mungkin itu karena saya berusia 18 tahun dan naif." "Zidane, saya ingat, bergerak melewati saya dengan bola dan mudah baginya, seolah-olah ia terbang, sementara sentuhan pertama Del Piero benar-benar sempurna." Usianya saat itu sangatlah muda untuk pesepakbola yang dinilai punya masa depan cerah. Namun sayang, potensi suksesnya bersama raksasa Serie A tersandung oleh ulahnya di luar lapangan. Di dalam lapangan, Pericard menikmati awal karier yang bagus di Juve, menjadi pencetak gol terbanyak bagi tim kedua Bianconeri dan membuat debut bersama tim utama dalam laga versus Arsenal di Liga Champions pada Maret 2002. Bagaimana petualangannya di Juve berakhir, dijelaskan secara rinci oleh Pericard yang semua bermula setelah pergi keluar bersama sesama pemain akademi klub, Aboubacar Fofana dan Frantz Bertin. Pericard ingat ketiganya pergi keluar malam untuk minum bir dan mengundang tutor bahasa Italia mereka. Dalam beberapa saat setelah mengirim teks kepadanya, Pericard menerima telepon dari seorang direktur Juventus dan bertanya mengapa ia mengirim pesan kepada sang tutor yang tak lain adalah pacarnya untuk keluar malam. Beberapa hari kemudian, ketiga pemain tersebut dikeluarkan dari klub dengan status pinjaman. Pericard dikirim ke klub Inggris, Portsmouth dan sejak itu ia praktis kehilangan tempatnya di Turin. "Pesan teksnya tidak berjalan dengan baik, sama sekali. Kemudian salah satu direktur [Juve] memanggil saya ke kantornya dan memberi tahu bahwa saya akan dikirim ke Inggris. Itu adalah akhir dari waktu saya di Juventus," ingatnya. "Saya sebenarnya tidak melakukan kejahatan dan reaksi Juventus berlebihan. Itu adalah kejutan bagi sistem [klub]." Karier Pericard setelah dilepas Juventus tidaklah mengesankan, bahkan ia mengalami kesulitan karena berjuang melawan kecanduan alkohol dan masalah perjudian. Ia sempat dipenjara pada 2007 karena kasus berbohong setelah dirinya ditangkap atas tindak kesalahan ngebut di jalan dan berencana bunuh diri usai didiagnosis menderita depresi. Pericard pensiun sebagai pesepakbola pada 2011 setelah membela Portsmouth, Stoke City dan beberapa klub kecil di Inggris. (Goal.com/Red)