Ratri Selalu Bawa Bendera Merah Putih di Dalam Tas Bertandingnya

Tokyo - Leani Ratri Oktila layak menyandang predikat ratu para badminton Indonesia. Perempuan kelahiran Siabu, Bangkinang, Kampar, 6 Mei 199, ini berhasil menyumbangkan dua medali emas di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Prestasi ini juga menjadi sejarah baru bagi tim paralimpiade Indonesia selama penantian 41 tahun.
Baca juga:
Menpora Bersyukur Indonesia Sabet 9 Medali di Paralimpiade Tokyo 2020
Duet Hary Susanto/Leani Ratri Ukir Emas Kedua untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Ratri/Khalimatus Raih Medali Emas Pertama Bagi Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
David Jacobs Raih Medali Perunggu di Paralimpiade Tokyo 2020
Ratri adalah juara dunia para badminton di tiga nomor, yakni tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran. Dia juga selama dua tahun berturut-turut yakni 2018 dan 2019 dinobatkan sebagai Atlet Para Badminton Putri Terbaik oleh BWF (Federasi Badminton Dunia).
Dikutip obsessionnews.com dari situs Kemenpora.go.id perjuangan Ratri sampai bisa di puncak prestasi sekarang tidaklah mudah. Terlahir normal dan bermain badminton sejak usia 8 tahun. Namun pada Februari 2011 Ratri mengalami kecelakaan motor.
Kecelakaan itu menyebabkan kaki kiri dan tangan kanannya patah. Ia divonis mengalami gangguan permanen. Kaki kirinya sekarang lebih pendek 11 sentimeter daripada kaki kanannya. Kondisi itu membuat Ratri masuk kategori SL4.
Ada 'ritual' membanggakan yang dilakukan Ratri. Setiap turun bertanding, Ratri selalu membawa bendera Merah Putih di dalam tas bertandingnya. Hal itu dilakukannya sebagai motivasi agar mampu mengibarkan bendera Merah Putih itu di podium tertinggi pertandingan yang diikutinya.
Kebiasaan membawa bendera Merah Putih itu diajarkan oleh ayahnya, F. Mujiran, sejak Ratri masih belia. Ratri pun tergolong atlet yang disiplin dan pekerja keras, setiap latihan pun dia selalu datang tepat waktu dan sering menambah porsi latihanya sendiri.
"Saya berani melawan rasa jenuh dan malas agar bisa menjadi atlet yang berprestasi," tuturnya. (red/arh)