Ketua Apindo Sayangkan Maybank Gugat Pailit Pan Brothers

Ketua Apindo Sayangkan Maybank Gugat Pailit Pan Brothers
Jakarta, obsessionnews.com - Gugatan pailit yang dilontarkan oleh Bank Maybank Indonesia Tbk kepada PT Pan Brothers Tbk (PBRX) terkait utang bilateral Pan Brothers terhadap Maybank sebesar 4,5 juta dollar AS masih terus bergulir di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Pengajuan kepailitan itu diajukan Maybank, setelah sebelumnya telah mengajukan PKPU dan ditolak Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 26 Juli 2021. Menanggapi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai, permasalahan Pan Brothers dengan Maybank Indonesia lazim terjadi di saat krisis maupun pandemi seperti ini. Namun dia menyayangkan langkah Maybank menggugat pailit Pan Brothers, sebab perusahaan tekstil itu disebut mempunyai kinerja yang cukup baik hingga kuartal pertama yang lalu. "Jadi mereka omzetnya bagus dan tambah karyawan, going concern bisnisnya bagus, tapi kenapa harus dipailitkan? Memang tidak memikirkan risiko yang harus dipikul setelah Pan Brothers pailit?," ujar Hariyadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/8/2021). Sementara itu, posisi pendapatan PBRX di kuartal I-2021 mencapai 126,16 juta dollar AS, dengan tingkat laba sebesar 2,21 juta dollar AS. Adapun jumlah karyawan ditambah menjadi 32.825 orang per Juni 2021, dari porsi 30.508 orang per Desember 2020. "Bisnis garment itu saat ini lebih bagus dibanding sektor properti, dari sisi likuiditas misalnya, tapi kenapa harus dipailitkan? Itu tanda tanya besar, karena perusahaannya pun sehat,” kata Hariyadi. “Akan kontra produktif dengan upaya pemerintah dalam mendorong industri bangkit setelah terdampak pandemi," tambah dia. Hariyadi mengatakan, jika perusahaan tidak sehat atau tidak kooperatif, barulah kreditur atau perbankan yang memberikan kredit pantas mempailitkan perusahaan yang sudah jatuh tempo dalam membayar kewajibannya. Sebagai informasi, Pan Brothers memperoleh moraturium pembayaran utang dari pengadilan tinggi Singapura atas beban utang yang totalnya mencapai 309,6 juta dollar AS. Keputusan tersebut efektif selama enam bulan hingga 28 Desember 2021. (Poy)