Presiden Afghanistan Kabur Bawa Uang Satu Helikopter

Presiden Afghanistan Kabur Bawa Uang Satu Helikopter
Presiden Afghanistan yang terguling, Ashraf Ghani melarikan diri atau kabur dari istananya dengan nembawa belasa koper penuh berisi uang yang membuat helikopter tidak bisa membawanya. Beberapa koper ditinggalkan di bandara. Semua koper uang berusaha dimasukan ke dalam helikopter. Namun karena tidak muat, beberapa koper ditinggalkan di bandara. Mengutip juru bicara Kedubes Rusia di Kabul, kantor berita RIA Novosti, mengatakan pelarian Ghani adalah karakterisasi fasih jatuhnya rezim. “Empat mobil berisi uang keluar dari istana menuju bandara,” kata Nikita Ishchenko, juru bicara Kedubes Rusia di Kabul. “Semua koper uang berusaha dimasukan ke dalam helikopter, tapi tidak bisa. Sebagian koper dibiarkan tergeletak di landasan.” Ghani menjadi presiden Afghanistan, September 2014, yang menandai kali pertama pengalihan kekuasaan terjadi secara demokratis. Namun, kabar tak sedap mewarnai kemenangannya dalam pemilu. Ia diduga memanipulasi data pemilih. Sejak terpilih, Ghani menikmati hubungan dekat dengan AS yang mengguyur hampir satu triliun dolar ke Afghansitan. Studi tahun 2019 yang dilakukan Universitas Brown di AS menyebutkan Washington menghabiskan 987 miliar dolar, atau Rp 14.189 triliun di Afghansitan dan Pakistan sejak 2001. Nikita Ischenko, Pejabat Media Kedutaan Rusia di Kabul hari Senin (16/8/2021) mengumumkan rincian baru tentang pelarian Ashraf Ghani dari Afghanistan. Ia menambahkan bahwa sebagian dari uang itu tetap berada di bandara Kabul. Di sisi lain, televisi India Todaymelaporkan bahwa pesawat Ashraf Ghani tidak diizinkan mendarat di Tajikistan, kemudian ia berangkat ke Oman dan akan bertolak menuju Amerika Serikat. Laporan kontradiktif telah muncul bahwa Ashraf Ghani telah melakukan perjalanan ke Tajikistan, Uzbekistan dan Oman. Pasukan Taliban memasuki Kabul, ibu kota Afghanistan, kemarin malam (Minggu, 15 Agustus 2021), setelah itu Presiden Mohammad Ashraf Ghani meninggalkan Kabul.. Perang Berakhir Taliban pada Minggu (15/8/2021), memasuki Kabul. Pada hari yang sama Ashraf Ghani melarikan diri ke Tajikistan, dengan alasan mencegah pertumpahan darah. Senin (16/8), juru bicara Taliban Mohammad Naeem mengatakan perang di Afghanistan berakhir dan menyeru perdamaian. Kemenangan Taliban datang setelah AS memutuskan menarik pasukan dari negara itu. April lalu, Presiden AS Joe Biden menyatakan telah memutuskan untuk mengakhiri operasi di Afghanistan. Seluruh pasukan AS dijadwalkan berangkat dari Afghanistan pada 11 September, hampir 20 tahun sejak Paman Sam memulai Perang Melawan Teror di negara tersebut. (ParsToday/jernih/Red)