Vaksinasi Covid-19, Tiap Pegawai di AS Dapat Rp14 Juta

Vaksinasi Covid-19, Tiap Pegawai di AS Dapat Rp14 Juta
Ada banyak cara bisa dilakukan untuk mendorong masyarakat ikut menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Strategi memberikan hadiah berupa bonus atau mobil masih menjadi pilihan instan yang dilakukan beberapa pihak. Cara serupa juga dilakukan perusahaan penasihat keuangan asal Amerika Serikat (AS) Vanguard yang siap memberikan hadiah menggiurkan buat pegawai yang bersedia untuk divaksinasi Covid-19. Dikutip dari BBC, Selasa (10/8/2021), perusahaan investasi itu siap memberikan bonus senilai US$1.000 (Rp14,38 juta) kepada karyawannya yang telah divaksinasi Covid-19. Syaratnya cukup mudah. Karyawan cukup menunjukkan bukti vaksinasi pada Oktober. “Kami menawarkan insentif vaksin untuk staf yang sudah divaksinasi Covid disertai dengan bukti,” kata juru bicara perusahaan. Cara Berbeda dari Korporasi Lain Lain Vanguard, lain halnya dengan perusahaan-perusahaan dalam menekan penyebaran Covid-19. Blackrock, misalnya, melarang karyawan yang belum divaksinasi untuk masuk kantor. Perusahaan manajemen aset ini menerapkan aturan tersebut sejak Juli. Microsoft dan Google juga mewajibkan semua karyawan mendapatkan vaksinasi Covid-19. Bagaimana dengan Walmart dan Uber? Perusahaan itu telah mengamanatkan manajemennya, bukan staf di garis depan, untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Tingkat Vaksinasi Melambat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengumumkan masker harus dipakai lagi di dalam ruangan, baik yang sudah divaksinasi maupun yang belum. Daerah-daerah lain, seperti New York, mewajibkan staf restoran dan pelanggannya, pusat kebugaran, dan beragam bisnis di dalam ruangan, harus sudah divaksinasi Covid-19. Di Negara Paman Sam, tingkat vaksinasi Covid-19 melambat di berbagai negara bagian. Ini memberikan tekanan kepada bisnis dan negara bagian untuk bertindak. Namun kebijakan tersebut ternyta mendapat tentangan dari beberapa serikat pekerja.Mandat ini dinilai telah melanggar hak-hak pekerja. Misalnya, Serikat Pekerja Makanan dan Komersial Internasional, mengkritik Tyson Foods—pengolah daging terbesar di AS—yang memaksakan vaksinasi saat vaksin masih mengantongi persetujuan darurat dari BPOM AS. Presiden Serikat Pekerja, Marc Perrone, menyebut serikat pekerja akan bertemu dengan perusahaan beberapa minggu ke depan. Pertemuan ini akan memastikan hak-hak pekerja dilindungi dan kebijakan diterapkan secara adil. (BBC/Dream/Red)