Messi Siap Dipotong Gajinya 50%, Tapi Barcelona Tetap Tak Punya Duit

Lionel Messi menegaskan bahwa dia menawarkan agar gajinya dipangkas untuk bertahan di Barcelona di tengah laporan yang mengklaim dirinya justru menuntut kenaikan 30 persen dari upahnya saat ini. Messi dengan lantang mengonfirmasi bahwa itu adalah kabar dusta. Bukan karena tuntutan kenaikan gaji 30 persen yang tak dipenuhi Barcelona yang membuat Lionel Messi cabut dari Catalunya. Messi berbicara kepada media di Camp Nou untuk terakhir kalinya, Minggu (8/8), setelah menyudahi romantisme 21 tahun bersama Barca usai gagalnya kontrak jangka panjang diperbarui. Raksasa Catalans ini berusaha keras mengurangi tagihan mereka sejak akhir kampanye musim 2020/21 untuk mencapai batas resmi yang ditetapkan La Liga. Namun, ada laporan yang menyatakan, sang kapten menuntut gaji yang lebih besar demi bertahan di Camp Nou. Messi pun dalam konferensi pers terakhirnya mengklarifikasi dengan menyatakan bahwa dia setuju terkait pemangkasan gajinya mencapai 50 persen, sebagaimana yang diwartakan Goal di awal-awal musim panas ini bahwa sang megabintang bersiap untuk melanjutkan komitmennya untuk Los Blaugrana hingga 2026. Sayang, rupanya pengorbanan Messi dengan memangkas gajinya tak cukup untuk membuatnya bertahan dan peraih enam kali Ballon d'Or itu pun mengungkapkan situasi sebenarnya dalam jumpa media terakhirnya di Barca. "Laporan yang menyebut saya meminta 30% lebih adalah dusta! Ini sungguh dusta. Saya justru menawarkan agar nilai kontrak saya dipangkas 50%, dan klub tidak meminta apa pun lagi kepada saya," tegas Messi. "Sebagaimana yang dibilang presiden, klub memiliki utang yang besar, mereka tidak bisa melakukan itu [mempertahankan dirinya], itu tidak mungkin [untuk bertahan di Barca]," lanjutnya. "Untuk terus berusaha menjelaskan, itu akan semakin rumit. Saya perlu fokus pada karier saya dan apa yang perlu saya lakukan mulai sekarang," jelasnya. "Saya sudah melakukan segalanya untuk bertahan, dan itu mustahil untuk bertahan," tandas Messi. Messi memenangkan gelar juara La Liga sepuluh kali, empat trofi Liga Champions di antara deretan penghargaan prestisius selama periode fantastis dia di Camp Nou, di mana dia mencetak 672 gol di seluruh kompetisi. Sejatinya, Messi masih belum puas dengan pencapaian di atas. "Saya masih ingin lebih banyak memenangkan Liga Champions, semi-final kontra Liverpool, semi-final kontra Chelsea dengan Pep [Guardiola]," ujar penyerang 34 tahun tersebut. "Saya tidak menyesal, selalu memberikan segalanya. Namun kami punya sebuah generasi di mana kami berpeluang memenangkan lebih banyak gelar Liga Champions," kata Messi lagi. Messi sendiri telah dikaitkan dengan sejumlah klub top Eropa dalam beberapa bulan terakhir setelah dia membuka spekulasi transfer dirinya dengan meminta dimasukkan ke dalam daftar jual klub di musim panas lalu. Manchester City, Inter Milan dan Juventus semuanya dikaitkan dengan Messi, yang juga tak menutup kemungkinan melanjutkan karier ke MLS. Namun, tampaknya dia lebih condong berlabuh ke Prancis. PSG boss Pochettino tight-lipped on Messi rumours Messi mengatakan, gabung PSG "cukup mungkin" sebelum mengakhiri konferensi pers. Di kesempatan ini, dia juga membahas foto dia yang beredar di media sosial bersama para bintang PSG seperti Angel Di Maria, Leandro Paredes, Marco Verratti dan Neymar. Superstar Argentina ini, yang dilaporkan siap menerima kontrak fantastis di Parc des Princes dua tahun, menjelaskan soal foto itu dengan mengatakan: "Foto dengan para pemain PSG itu benar-benar suatu kebetulan." "Saya berada di sana bersama kawan-kawan saya, kami memutuskan untuk berfoto bareng. Mereka bilang ke saya 'Ayo ke Paris!', tapi itu hanya candaan. Kami sedang liburan," tandasnya. Salah Presiden' Barcelona Jorge Valdano menyalahkan presiden Barcelona Joan Laporta atas hengkangnya Lionel Messi dari Camp Nou. Valdano menyebut Laporta harus bertanggung jawab atas kepergian Messi dari Barcelona. Messi, yang kontraknya berakhir pada 30 Juni 2021, sebenarnya sudah menyetujui perpanjangan masa pengabdian lima tahun lagi di Camp Nou dan siap gajinya dipotong hingga 50 persen, namun kondisi keuangan klub tidak memungkinkan hal itu terjadi. Dalam sebuah pertemuan pada Kamis (5/8), Azulgrana mengkomunikasikan kepada Messi kalau mereka tidak bisa mendaftarkan superstar asal Argentina berusia 34 tahun itu karena masalah hambatan finansial dan struktural (peraturan La Liga Spanyol). Kini, Messi terbuka untuk menerima tawaran dari klub-klub baru. Peraih enam Ballon d'Or itu sebelumnya santer dikait-kaitkan dengan Paris Saint-Germain dan Manchester City. Valdano, mantan pemain Real Madrid dan Argentina, menyebut Laporta harus bertanggung jawab atas kepergian Messi yang mengejutkan. "Seorang pemain yang menjadi referensi total dan mutlak sudah pergi dan itu memiliki konsekuensi olahraga dan ekonomi," ujar Valdano di stasiun radio, Onda Cero. "Itu merupakan pukulan yang besar bagi Laporta." "Situasi yang paling menguntungkan bagi dia telah diubah menjadi kegagalan terbesarnya." Messi baru saja menyampaikan pidato terakhirnya di Barcelona sekaligus sebagai perpisahan dirinya dengan klub yang membesarkan namanya itu. "Saya memberikan segalanya untuk klub ini dari hari pertama saya tiba hingga terakhir. Saya tidak pernah membayangkan harus mengucapkan selamat tinggal karena saya tidak memikirkannya. Yang jelas saya melakukan segala yang mungkin, dan mereka (Barca) tidak bisa melakukannya. itu karena La Liga," demikian ujar Messi. “Banyak hal telah dikatakan tentang saya, tetapi atas nama saya, kami melakukan semua yang saya bisa karena saya ingin bertahan. Tahun lalu saya tidak ingin bertahan dan saya mengatakannya. Tahun ini saya melakukannya dan saya tidak bisa."(Goal.com/Red)