Fans Inggris Biadab, Suporter Brutal dan Memalukan!

Fans Inggris Biadab, Suporter Brutal dan Memalukan!
Tampaknya, fans klub Timnas Inggris ataupun suporter Inggris yang dikenal sebagai hooligans cenderung bertingkah brutal dalam memberikan dukungan saat tim kesayangannya bermain di kandang. Putra Roberto Mancini, Andrea, mengungkapkan bahwa banyak fans Inggris yang tidak beradab (biadab) di laga final Euro 2020 kontra Italia di Wembley, Inggris.   [caption id="attachment_349700" align="alignnone" width="640"] Suporter Inggris di Wembley. (Foto: Goal.com)[/caption]   Andrea Mancini melihat banyak fans Inggris barbar, dengan masuk stadion tanpa memiliki tiket dan merebut tempat duduk mereka yang punya tiket. Andrea menjadi "korban" dari akhlak jelek seorang fan Inggris yang merebut tempat duduk dia di Wembley sesaat sebelum pertandingan final berlangsung. Andrea mengklaim, banyak fans The Three Lions masuk ke Wembley tanpa menggunakan tiket. Alhasil, selama pertandingan, Andrea terpaksa duduk di tangga stadion untuk mendukung tim kesayangannya. Pada akhirnya, kekecewaan Andrea terbayar seiring Gli Azzurri berhasil merengkuh titel Euro 2020 berkat kemenangan 3-2 di babak adu penalti setelah laga di waktu normal dan extra-time berakhir sama kuat, 1-1. "Ada kekacauan karena fans tanpa tiket, lalu kursi saya direbut," cerita Andrea, yang merupakan mantan gelandang Manchester City. "Jadi, saya harus menyaksikan babak pertama dengan duduk di tangga stadion," jelasnya. "Saya akhirnya mendapatkan tempat lain di babak kedua. Dan mungkin itu membawa keberuntungan," katanya lagi. Andrea melanjutkan: "Sebelum turnamen, saya memberi saudara saya sepatu biru, memberitahu dia bahwa itu akan memberi keberuntungan. Dia terus menyimpannya di dalam kopernya." "Tiga tahu lalu, dia satu-satunya orang yang percaya bahwa italia bisa mencapai hasil ini [juara Euro 2020]," pungkas Andrea. Brutal dan Memalukan, Suproter Inggris Dikutuk FA Rombongan suporter memadati Wembley demi menyaksikan laga final Euro 2020 antara Inggris dan Italia, pada Senin (12/7) dini hari WIB. Sayangnya, suporter yang tidak punya tiket ikut-ikutan menerobos masuk Wembley. FA geram dengan perilaku suporter yang tidak bisa tertib hingga menjebol Wembley demi partai final. Sekitaran stadion memang sudah tak terkendali sebelum partai final dimainkan, banyaknya animo suporter dari Inggris sebagai tuan rumah acara benar-benar membuat suasana tak terkendali, hingga Wembley ikutan bobol. Menanggapi hal ini, juru bicara federasi sepakbola Inggris (FA) benar-benar geram. Bagaimana pun, perilaku suporter yang turut tersebar di sosial media telah membuat citra buruk untuk sepakbola Inggris, dan hal ini tak bisa didiamkan. "Kami mengutuk keras perilaku sekelompok orang yang memaksa masuk ke Stadion Wembley sebelum final Euro 2020. Ini sama sekali tidak dapat diterima," ungkap juru bicara FA kepada awak media, selepas pertandingan. "Orang-orang ini memalukan tim Inggris dan semua penggemar sejati yang ingin menikmati salah satu pertandingan terpenting dalam sejarah kami," sambung juru bicara tersebut. "Kami akan bekerja dengan otoritas terkait untuk mengambil tindakan terhadap siapa pun yang diidentifikasi secara ilegal memaksa masuk ke stadion," tutup pernyataan tersebut. Banyak laporan tak bagus mengenai situasi di sekitaran Wembley ketika hari pertandingan final. Ada pelemparan botol yang dilakukan suporter di jalanan, suporter yang mabuk, telanjang, hingga menyerang penjaga stadion. Media sosial digemparkan dengan ramainya suporter Inggris yang menerobos masuk Wembley, sampai akhirnya stadion tersebut melebih kapasitas dari yang ditentukan. Situasi ini akhirnya tak sebanding dengan apa yang didapatkan timnas Inggris. Inggris sebagai tuan rumah akhirnya harus mengakui kemenangan Italia lewat adu penalti. Tiga penendang Inggris gagal menjalani tugasnya dengan baik, yakni duo Manchester United Marcus Rashod dan Jadon Sancho, serta pemain muda Arsenal, Bukayo Saka. Ketiganya pun mendapat serangan bernada rasis dari suporter, via media sosial. (Goal.com/Red)