Ada Adegan Hancurkan Ka'bah, Umat Islam Dilarang Main Game Fortnite

Ada Adegan Hancurkan Ka'bah, Umat Islam Dilarang Main Game Fortnite
Pusat Fatwa Elektronik Internasional Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, menerbitkan peringatan supaya umat Muslim tidak memainkan game tembak menembak daring berjudul Fortnite, karena menampilkan adegan yang meminta pemainnya menghancurkan Ka'bah. Informasi tersebut disampaikan melalui laman resmi Facebook Pusat Fatwa Elektronik Internasional Universitas Al-Azhar Mesir, Selasa (29/6/2021). Fortnite dianggap telah menghina agama Islam karena meminta pemain untuk menghancurkan Ka'bah supaya bisa mendapat senjata dan naik ke level berikutnya. "Pusat fatwa telah memperingatkan beberapa permainan elektronik yang berbahaya bagi pikiran anak muda dan salah satunya adalah Fortnite," tulis keterangan lembaga fatwa Al-Azhar di Facebook. Adegan menghancurkan Ka'bah dikhawatirkan dapat memberikan doktrin negatif pada anak-anak muda. Ka'bah sendiri merupakan simbol yang disucikan oleh agama Islam dan dijadikan arah kiblat saat Salat. Pusat Fatwa juga memperingatkan agar umat Islam tidak bermain game online karena dapat membuatnya lupa waktu hingga kewajiban beribadah tak dijalankan. https://youtu.be/kdXxYCVqE0w   Seperti dilansir situs CNN Indonesia, Jumat (2 /7/2021), lembaga itu menyatakan di dalam sebuah tahapan gim Fortnite tersebut dirancang untuk memerintahkan para pemainnya menghancurkan Ka`bah supaya bisa mendapatkan senjata dan melanjutkan ke tahapan permainan selanjutnya. Padahal, Ka`bah yang terletak di Masjidil Haram, Mekah, adalah simbol yang disucikan umat Muslim seluruh dunia. "Hal ini akan mempengaruhi keimanan para muda-mudi dan meremehkan keberadaan dan makna Ka`bah. Kami melarang seluruh game elektronik yang mengandung kekerasan atau tema-tema yang mencoba memutarbalikkan keyakinan beragama atau menodai agama," demikian isi pernyataan lembaga itu. Badan itu juga memperingatkan supaya para pemuda tidak terlalu gandrung terhadap gim online dan melupakan kewajiban ibadah serta kegiatan sehari-hari. "Kami sebelumnya sudah memperingatkan tentang gim elektronik yang digandrungi muda-mudi, dan membuat mereka tidak lagi berminat belajar mencari ilmu pengetahuan ataupun bekerja, dan malah terjebak di dalam dunia maya yang mengajarkan mereka untuk saling membenci dan menjauhkan mereka dari dunia nyata," lanjut isi pernyataan tersebut. (*/Red)