Tidur Tak Berkualitas Berdampak Buruk Bagi Otak Anak

Pernah menghitung berapa jam buah hati tidur dalam sehari? Pastikan durasi tidur anak tak kurang dari 8 jam. Perhatikan juga apakah tidurnya berkualitas atau tidak, seperti terlelap atau sering terbangun, gelisah atau tidak. Jangan sampai anak kurang tidur atau tidurnya tak berkualitas dalam waktu lama. Hal ini akan sangat berdampak pada tumbuh kembangnya, termasuk aspek psikososial. Dikutip dari KlikDokter, fungsi psikososial dapat dilihat dari bagaimana cara seseorang bersosialisasi, menjalin hubungan dengan orang lain, berpikir dan menghadapi suatu masalah. Apabila gangguan tidur pada anak terus terjadi, berikut ini beberapa dampak buruk yang bisa terjadi pada fungsi psikososialnya: Berpengaruh pada Perkembangan Fisik dan Psikologis Dalam child encyclopedia, studi telah menemukan hubungan antara masalah tidur dengan gangguan fungsi psikososial anak. Hal tersebut meliputi perilaku menentang, agresif, serta gangguan kecemasan. Kondisi tersebut bisa terjadi, karena menurut Gracia Ivonika, seorang psikolog, kebutuhan tidur anak yang terpenuhi dengan baik secara kuantitas dan kualitas akan mendukung kondisi fisik dan psikologis si kecil. “Kebutuhan tidur anak yang terpenuhi secara kualitas dan kuantitas sesuai usianya terbukti dapat mendukung perkembangan aspek fisik dan psikologis yang optimal,” ujar Gracia. Efek Buruk Bagi Otak Anak Saat Tidurnya Tak Berkualitas Berpengaruh pada Perkembangan Otak Menurut American Psychological Association (APA), pada anak usia sekolah, kurang tidur dapat menyerupai gejala attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).Dengan kata lain, anak yang kurang tidur dapat secara konsisten menunjukkan defisit kognitif. Seperti memori dan kemampuan memecahkan masalah yang buruk. Anak tersebut pun juga berpotensi memiliki kinerja akademik yang rendah. Sebuah studi prospektif terhadap lebih dari 1.000 anak menyatakan, mereka yang kurang tidur di usia dini memiliki lebih banyak masalah sosial dan perilaku ketika menginjak 7 tahun. Berpengaruh pada fokus dan suasana hati anak Menurut Gracia, kebutuhan tidur anak yang terpenuhi dapat menurunkan risiko masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Selain itu, anak yang selalu memenuhi kebutuhan tidur sehari-hari juga cenderung lebih baik dari segi performa akademis, interaksi sosial, pengelolaan emosi dan perilaku, serta atensi (fokus). (Dream/Red)