Penyempitan Katup Aorta Jantung Dapat Akibatkan Kematian

Penyempitan Katup Aorta Jantung Dapat Akibatkan Kematian

Penyakit jantung merupakan penyakit paling mematikan di dunia. Jumlah penderita penyakit jantung terus bertambah, sehingga pencegahan dan perawatannya perlu menjadi prioritas utama baik bagi institusi kesehatan dan masyarakat yang peduli pada kesehatan.

  Salah satu yang banyak terjadi adalah kasus penyempitan katup aorta akibat penuaan. Ketika penyempitan katup semakin parah, seseorang biasanya sering mengalami sesak napas, pingsan dan ketidaknyamanan. Jika terjadi gejala ini,sekitar 50% pasien akan meninggal. Penyempitan katup aorta jantung dapat mengakibatkan kematian apabila tidak ditangani dengan baik. Sebagai tindakan penanganan, pasien biasanya menjalani operasi jantung terbuka untuk mengganti katup yang telah rusak. Perbaikan katup jantung dilakukan dengan dua cara, yaitu menutup katup yang mengalami kebocoran, atau memperbaiki dan memperlebar bukaan katup yang mengalami penyempitan atau kekakuan.   Baca juga:Muhadjir Sebut Keberadaan RS Siti Khodijah Sangat Bermanfaat untuk Penanganan Penyakit Jantung di JatimBersepeda Cara Tepat Hindari Penyakit JantungGigi Berlubang Bisa Picu Penyakit Jantung?   Salah satu prosedur yang baru dalam perbaikan katup jantung adalah tanpa bedah, Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI) /Transcatheter Aortic Valve Replacement (TAVR). TAVI/TAVR adalah prosedur bedah minimal untuk memperbaiki katup jantung tanpa mengganti katup lama yang tua dan rusak. Opsi ini merupakan tindakan invasif minimal pada stenosis katup aorta yang mengalirkan darah dipompa keluar jantung ke seluruh tubuh. Halaman selanjutnya TAVI menggantikan metode konvensional operasi jantung terbuka untuk menangani katup jantung yang aus dan mengalami penyempitan. Tidak seperti prosedur bedah jantung terbuka, penggantian katup aorta TAVR atau transcatheter adalah prosedur bedah minimal untuk memperbaiki katup jantung yang rusak. Alih-alih membuka dada, TAVR memotong katup pengganti ke tempat katup aorta. Pasien yang menjalani TAVI tidak perlu dibuka dadanya, jantung tidak dihentikan dan tidak perlu menggunakan mesin jantung-paru (bypass) ketika dilakukan implantasi katup jantung transkateter pada jantung yang berdetak. Metode invasif minimal ini biasanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil dipangkal paha atau disisi dada. Kateter yang dapat diarahkan,berupa tabung tipis dan fleksibel digunakan untuk menanam katup aorta pada jantung yangberdetak. Prosedur ini juga dapatdilakukan dengan bius lokal. Halaman selanjutnya Belum lama silam, pasien Indonesia Tang Gwat Hong berhasil menjalani tindakan Transcatheter Aorta Valve Implantation (TAVI) di Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL) untuk menangani permasalahan di katup jantungnya. Menurut Datok Dr. Rosli Mohd Ali, konsultan kardiologi di CVSKL, ini adalah prosedur baru yang disetujui FDA yang digunakan untuk pasien dengan stenosis aorta yang dianggap berisiko lebih tinggi untuk pembedahan yang lebih invasif. Risiko dan tindakan invasif dari penggantian katup standar diminimalkan dengan pendekatan baru ini.Setelah kateter masuk, waktu pemulihan biasanya 2-3 hari, lebih cepat daripada penggantian katup standar. Akan tetapi tidak semua pasien dapat menjalani prosedur ini. Hanya sekitar 70 persen pasien yang dianggap layak menjalani operasi jantung terbuka, sedangkan 30 persen sisanya dinilai berisiko karena memiliki kondisi medis tertentu. TAVI dilakukan dengan persiapan lebih sederhana dan diperuntukkan bagi pasien berusia di atas 60 tahun. Sekitar 30% pasien yang dianggap tidak layak operasi karenaresiko operasi tinggi yakni penderita penyakit paru berat dan ginjal stadium akhir. (Angie Diyya)