Kecepatan Mbappe, Senjata Mematikan

Bintang Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe meyakini kecepatannya dalam bermain merupakan senjata mematikan. Mbappe yakin bisa meningkatkan catatan golnya hingga 60 dalam semusim jika bisa mengontrol kecepatannya. Penyerang PSG itu berkata lawan memundurkan garis pertahanannya hingga 30 meter demi mengantisipasi kecepatannya. Kecepatan striker Prancis itu adalah salah satu aset terpenting dalam perjalanannya menaklukkan sepakbola dunia. Mbappe, kini 22 tahun, mengaku sedang belajar mengendalikan kecepatannya saat dekat dengan bek lawan supaya bisa memanfaatkan situasi dengan baik, dan percaya ia bisa mencetak hingga 60 gol per musim. "Saya tahu kecepatan saya mematikan. Saat saya tidak bermain, blok lawan lebih tinggi, nyaris di garis tengah," ujarnya kepada France Football. "Saat saya di lapangan, otomatis [garis itu] mundur 30 meter, bahkan untuk tim seperti Bayern Munich yang terkenal bermain dengan garis pertahanan tinggi. Melawan kami, mereka mundur 30 meter dari biasanya." "Sejak Piala Dunia saya jarang mendapati situasi satu lawan satu. Lawan melakukan segalanya untuk menghindari itu. Awalnya jadi agak sulit tapi saya rasa saya tahu bagaimana mengembangkan permainan saya, terutama menghindari terjebak di sepanjang garis." "Bersama [bos PSG Mauricio] Pochettino, saya belajar memanfaatkannya. Saya mesti memperbaiki penyelesaian saya agar beradaptasi pada karakteristik saya. Saat saya tiba di depan garis pertahanan lawan, saya mencatatkan 37-38,5 km/jam. Tentu berbeda dengan pemain yang datang dengan kecepatan 26 km/jam. "Saya harus belajar mengurangi kecepatan saat mendekati gawang supaya bisa mengendalikannya. Dii latihan saya ditarik ke area luar di mana saya tak boleh menembak karena sudutnya terlalu sempit lantaran terlalu dekat dengan kiper." "Mulai berhasil karena saya mencetak banyak gol musim ini dengan menembak sangat cepat, bahkan sebelum kiper atau bek sempat bereaksi." Ia menambahkan: "Saya belajar mengatur kecepatan untuk, misalnya, mengganti pendekatan ke gawang dari 38 ke 33 km/jam, yang biasanya merupakan kecepatan tertinggi seorang bek. Pengurangan kecepatan ini memungkinkan saya menyelesaikan tindakan dengan jitu tanpa terburu-buru." "Saya pasti pemain yang menciptakan peluang terbanyak di Eropa tapi bukan pencetak gol terbanyak." "Pochettino berkata jika saya bisa meraih lebih banyak peluang, saya bisa mengakhiri musim dengan lebih dari 60 gol. Ia selalu bilang untuk meninggikan standar saya dan ia benar." Peraih Piala Dunia ini terkesan dengan kecepatan pemain lain, mengakui bahwa rekan di PSG, Neymar, mengalahkannya di satu aspek. "Akhir-akhir ini saya mengobrol dengan ayah tentang pemain yang saya perhatikan dari bangku penonton - karena saya tidak bermain - karena kecepatannya, yakni Jeremy Doku dari Rennes. Lima tahun berkarier profesional, saya belum pernah melihat kekuatan secepat itu." "Menyoal pemain super cepat, Pierre-Emerick Aubameyang dan Neymar juga, terutama sebelum cederanya, ia bisa mengubah tindakannya dengan kecepatan tak masuk akal. Ada pemain yang tidak eksplosif di awal seperti Kyle Walker-nya Manchester City. Ia layaknya tank yang semakin cepat begitu diluncurkan." "Ney lebih elastis dari saya, saya lebih eksplosif. Di tekanan pertama, saya lebih cepat darinya, namun ia unik saat mengubah arah lari dengan bola di kakinya. Dengan satu langkah, ia akan mengubah lintasannya dan ginjal lawannya," seloroh Mbappe. Meski 2020/2021 mengecewakan bagi Les Parisiens, Mbappe menjalani musim impresif. Ia memuncaki top skorer Ligue 1 dengan 27 gol - tujuh lebih dari pesaing terdekat Memphis Depay dan Wissam Ben Yedder. Mbappe juga mencetak delapan gol di Liga Champions dan tujuh di Piala Prancis - mencetak satu gol dan satu assist saat mengalahkan mantan klubnya Monaco 2-0 di final. (Goal.com/Red)