Mau Dibantu Atau Dilaknat?

Oleh: KH Luthfi Bashori, Pengemban Dakwah Seringkali ditemukan di tengah masyarakat, beberapa orang yang semula berhasil dengan hidup yang terhormat dan berkecukupan, tiba-tiba bangkrut dan pailit, hingga kehidupannya jatuh dan terlunta-luntah. Maka, saat menemukan orang-orang baik namun bernasib tragis seperti itu, tentu orang yang menyaksikan akan merasa kasihan nan iba dibuatnya. Rasulullah SAW bersabda, “Belas kasihanilah oleh kalian tiga macam orang, yaitu orang mulia di antara kaum, tiba-tiba yang menjadi hina, orang kaya di antara kaum yang jatuh miskin, dan orang alim yang berada di sekeliling orang-orang yang jahil/bodoh.” (HR. Imam Al-Askari) Jadi, yang perlu dikasihani itu adalah orang yang semula dianggap mulia di kalangan suatu kaum, kemudian jatuh menjadi hina. Demikian juga orang yang semula kaya raya, ternyata jatuh miskin, dan orang alim yang hidup di tengah-tengah komunitas yang tidak mengerti agama. Hadits ini menganjurkan kepada umat Islam, agar berlaku kasih sayang dan memberikan santunan serta bantuan kemanusiaan kepada mereka. Namun, jika jatuhnya martabat dari ketiga golongan orang yang tersebut di atas ini, karena ulah busuk dan kejahatan mereka yang melampaui batas, lantas Allah murka kepada, hingga mencabut segala kenikmatan yang pernah Allah berikan, maka tidak ada jalan bagi umat Islam untuk menampakkan rasa kasihan, hingga timbul rasa ingin membantu secara kemanusiaan kepada mereka, kecuali memberikan nasehat agar mereka bertaubat dari kejahatan yang mereka perbuat itu, agar laknat Allah tidak akan terus menerus menimpa mereka. (*)