Haedar Nashir: Pemuda Muhammadiyah Jangan Banyak Beretorika

Haedar Nashir: Pemuda Muhammadiyah Jangan Banyak Beretorika
Yogyakarta, obsessionnews.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar di usia ke-89 tahun Pemuda Muhammadiyah dapat menjadikan milad sebagai momentum memerankan diri pembawa misi Islam yang berkemajuan. “Misi pencerahan mesti menjadi bagian dari komitmen Pemuda Muhammadiyah yang membawa gerakan pembebasan, pemberdayaan, dan kemajuan. Bangun komitmen berintegritas dan berkualitas dalam dinamika Gerakan,” tutur Haedar dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (2/5/2021). Haedar berharap Pemuda Muhammadiyah dapat menjadi kader Muhammadiyah berintegritas, berilmu, dan beramal saleh untuk membawa misi Islam rahmatan lil ‘alamin. Halaman selanjutnya “Perjuangkan dakwah dengan meneladani dan melanjutkan perwujudan Islam yang dibawa oleh nabi akhir zaman, Muhammad SAW, untuk membangun peradaban berkemajuan. Contohlah kehidupan para pimpinan Muhammadiyah yang bersahaja, berwawasan luas, gemar beramal, berkomitmen tinggi, dan berkemajuan,” ujar Haedar. Sudah saatnya para pimpinan dan kader memahami ruh ajaran Islam dan karakter Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah pencerahan yang selalu mewujudkan amaliah berkemajuan. “Pemuda Muhammadiyah jangan banyak beretorika, berbuatlah yang nyata di akar rumput untuk menggerakkan kaum muda Islam menjadi kelompok yang mandiri dan maju kehidupannya serta berperan dalam memajukan masyarakat setempat,” tegas Haedar. Halaman selanjutnya Kader Pemuda Muhammadiyah harus memahami karakter Muhammadiyah yang membawa ciri reformis. Jangan sampai konservatif yang langkah-langkahnya tidak mencerminkan langkah yang maju. “Kader Pemuda Muhammadiyah di mana pun jangan terbawa arus konservativisme dan ekstremisme, sebaliknya niscaya moderat dan berkemajuan,” tutur Haedar. Pemuda Muhammadiyah niscaya memiliki radius pergaulan yang luas dengan tetap menjaga marwah dan muruah jatidiri Muhammadiyah di manapun berada. “Pemuda Muhammadiyah tidak boleh terperangkap budaya inderawi yang materialistik, hedonistik, dan oportunisme. Jaga komitmen, akhlak mulia, kebersamaan, persaudaraan, dan idealisme dalam mewujudkan perjuangan dan cita-cita gerakan,” tegas Haedar. (red/arh)