Puasa Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh Melawan Covid-19

Puasa merupakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, juga hawa nafsu. Puasa umumnya dilakukan sebagai salah satu kewajiban bagi kaum muslim pada bulan Ramadhan. Ummat Islam wajib menjalankan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan penuh. Meski menahan rasa lapar dan haus, banyak pendapat yang menyebut, bahwa puasa memberikan pengaruh baik bagi tubuh manusia. Salah satunya meningkatkan kekebalan/daya tahan tubuh atau sistem imun. Imunisasi atau kekebalan tubuh bisa melawan serangan virus Corona (Covid-19). Karena hingga kini belum ditemukan obat atau vaksin pencegah Covid-19. Namun, penyakit yang mematikan tersebut hanya bisa dilawan dengan kekebalan/daya tahan tubuh. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Southern California, puasa selama tiga hari dapat memiliki peningkatan yang signifikan dalam kesehatan, khususnya daya tahan tubuh. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh memproduksi sel darah putih baru yang melawan infeksi. Para peneliti menyebut puasa sebagai "pembalik sakelar regeneratif" yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru. Penciptaan sel darah putih baru inilah yang mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh. "Ini memberi tanda 'OK' bagi sel induk untuk terus maju dan berkembang biak membangun kembali seluruh sistem," ungkap Profesor Valter Longo dikutip dari telegraph.co.uk. "Kabar baiknya adalah tubuh menyingkirkan bagian-bagian dari sistem yang mungkin rusak, tua, atau tidak efisien selama puasa," katanya. https://www.youtube.com/watch?v=G4jobV6-bFA Melihat kondisi dunia saat ini yang tengah dilanda pandemi global Covid-19, memungkinkan para umat muslim untuk menjalankan ibadah puasa dengan menahan lapar dan haus selama 12 jam sekaligus mencegah infeksi virus corona. Jika dikaitkan dengan hasil penelitian Profesor Valter Longo yang menyebutkan bahwa berpuasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, maka dengan berpuasa bisa dijadikan sebagai benteng perlindungan diri terhadap infeksi Covid-19. Lebih lanjut, pada penelitian tersebut juga dikatakan bahwa dengan menjalankan puasa yang berkelanjutan, memaksa tubuh menggunakan cadangan glukosa dan lemak. Akibatnya dapat merusak sel darah putih lama. Namun, hal ini membuat tubuh menginduksi perubahan yang memicu regenerasi sel induk untuk membuat sel sistem kekebalan tubuh baru. Tak hanya itu, para peneliti juga menemukan, bahwa puasa berkepanjangan dapat mengurangi enzim PKA. Enzim ini terkait erat dengan penuaan dan hormon yang meningkatkan risiko kanker dan tumor. "Kami tidak bisa memprediksi bahwa puasa berkepanjangan akan memiliki efek luar biasa dalam mempromosikan regenerasi sistem hematopoietik (pembentukan sel darah) berbasis sel induk," ujar Profesor Longo. (*/GridHealth.id) https://youtu.be/HNP1EAYLhOs