Selasa, 23 April 24

Puluhan Ormas Geruduk Balai Kota Bogor Tolak LGBT

Puluhan Ormas Geruduk Balai Kota Bogor Tolak LGBT
* Sekitar 46 ormas yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bogor Anti LGBT akan menggelar Aksi Tolak LGBT melakukan aksi damai di Balai Kota, Jumat (9/11/2018). (foto: Forjim)

Bogor, Obsessionnews.comSekitar 46 organisasi kemasyarakatan (ormas) yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bogor Anti LGBT menggelar Aksi Tolak LGBT (Lesbian Gay Biseks Transgender) melakukan aksi damai di Balai Kota, Jumat (9/11/2018).

Menurut Ketua Forum Masyarakat Kota Bogor Anti-LGBT Abdul Halim, aksi tersebut membawa aspirasi penolakan dan pengawasan terhadap komunitas LGBT di Kota Bogor. Aksi tersebut juga merespons pertemuan sebelumnya dengan Walikota Bogor Bima Arya dan DPRD terkait penolakan terhadap komunitas LGBT.

Halim menambahkan, komunitas LGBT saat ini telah berani memanfaatkan ruang-ruang publik seperti taman kota dan terminal untuk menjalankan perilaku tercela. Tindakan tersebut, kata dia, akan berdampak sosial serta kesehatan yang negatif di masyarakat.

“Kami tidak menolak pelakunya, tapi menolak perilakunya. Kalau memang terjadi penyimpangan seksual, sekiranya mereka membutuhkan batuan pengobatan, tentunya kami siap membantu,” ujarnya.

Halim juga berharap aspirasi yang disampaikan kepada Pemkot akan ditindaklanjuti ke DPRD sehingga terbit perda agar komunitas LGBT di Kota Bogor dapat diawasi sesuai hukum.

Menanggapi aksi damai tersebut, Wakil Ketua DPRD Jajat Sudrajat mengatakan bahwa aspirasi terkait penolakan komunitas LGBT di Kota Bogor sedang ditindaklanjuti. Tindak lanjut tersebut berupa rancangan peraturan daerah (raperda) yang naskah akademisnya sudah diselesaikan.

“Kami sedang tindak lanjuti dengan raperda. Naskah akademisnya sudah rampung, tinggal dimasukkan ke tahapan sidang,” ujarnya.

Sidang raperda pertama, ujar Jajat, akan digelar mulai Januari hingga Agustus 2019 mendatang. Diharapkan, lanjutnya, raperda di sidang pertama bisa terselesaikan. Akan tetapi, ia menyebut, pada umumnya sebuah raperda yang digodok bisa memakan waktu hingga dua sampai tiga kali sidang.

“Kita berharap, raperda itu nantinya bisa selesai di masa sidang pertama, itu harapan kita semua,” ujarnya.

Aksi damai penolakan terhadap LGBT dilakukan dengan berjalan kaki secara estafet mulai dari Masjid Amaliah Ciawi ke Masjid Raya dilanjutkan ke Balai Kota Bogor. Sejumlah ormas yang tergabung di dalam aksi tersebut, antara lain Front Pembela Islam (FPI), Persis, Pemuda Muhammadiyah, hingga Komisi Penanggulangan Aids. (Fath)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.