Senin, 13 Mei 24

Pulang dari China, Warga Singapura Sakit Parah Akibat Covid-19

Pulang dari China, Warga Singapura Sakit Parah Akibat Covid-19
* Rumah Sakit di Singapura. (Today Online)

Warga Singapura sakit parah terinfeksi Covid-19 setelah pulang dari melakukan perjalanan ke China baru-baru ini. Karena itu, Departemen Kesehatan Singapura siap untuk meningkatkan langkah-langkah perbatasan bagi negara-negara tertentu

Dilansir Today Online, pendatang/pelancong dari China menyumbang sekitar 1 hingga 1,5 persen kedatangan ke Singapura melalui udara, atau sekitar 700 hingga 1.000 pelancong setiap hari. Dari jumlah tersebut, 40 hingga 80 kasus Covid-19 terdeteksi setiap minggu. Semuanya memiliki gejala ringan kecuali satu warga Singapura yang “sakit parah” karena virus corona.

Kementerian Kesehatan (MOH) memberikan angka-angka ini pada hari Jumat (30 Desember) dalam sebuah pernyataan, mengakui bahwa ada “kekhawatiran publik tentang tingginya tingkat infeksi di China” dan pengumuman terbaru untuk melonggarkan tindakan perbatasannya pada 8 Januari.

Menurut laporan Malay Mail, semua pasien mengalami gejala sedang. Kecuali satu orang, “mengalami sakit parah.”

Menanggapi banyak kasus baru yang ditemukan dari pendatang, Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan beberapa orang khawatir akan lonjakan kasus di China.

“Pada tahap pandemi ini, faktor terpenting adalah kekebalan populasi kita. Kita tak bisa sepenuhnya menghentikan penularan,” demikian menurut Kemenkes Singapura, Jumat (30/12).

Mereka kemudian melanjutkan, “Dan memang virus terus beredar di komunitas kami, tetapi kami bisa memastikan bahwa infeksi mengakibatkan sedikit kasus rawat inap dan penyakit parah.”

Di kesempatan terpisah, Kemenkes Singapura menyatakan tren kasus Covid-19 di negara itu kini relatif stabil. Dalam sepekan rata-rata kasus hanya tercatat 729.

Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga dilaporkan menurun, termasuk di ruang intensive care unit (ICU).

Instansi kesehatan pemerintah itu juga menyebut Singapura berada dalam kondisi yang lebih kuat berdampingan dengan Covid-19.

“[Singapura] menjadi lebih tangguh dengan setiap gelombang Covid-19,” demikian menurut mereka.

Terlepas dari itu, pihak berwenang Singapura terus memantau situasi secara cermat dan akan menerapkan pembatasan kembali bagi negara tertentu.

Singapura menjadi salah satu negara yang turut mempertimbangkan pembatasan bagi pelancong dari China menyusul kenaikan kasus Covid-19 di Negeri Tirai Bambu.

Namun, sejauh ini negara kota itu belum mengumumkan pembatas ketat terkait pendatang dari China.

Negara yang jelas menerapkan pembatasan terhadap pelancong dari China di antaranya, Amerika Serikat, Israel, Kanada, Inggris, Jepang, hingga Maroko.

Maroko mengambil langkah paling ketat dengan melarang masuk semua pelancong dari China.

Larangan itu mulai berlaku pada 3 Januari dan berlangsung hingga pemberitahuan lebih lanjut.

“[Kebijakan ini] untuk menghindari gelombang baru kontaminasi di Maroko dan semua konsekuensinya”, demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Maroko, demikian dikutip AFP. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.