Polisi di Filipina mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menyelamatkan lebih dari 1.000 orang yang diduga diperdagangkan ke negara itu untuk bekerja di Manila untuk sebuah kasino online, dilansir The Straits Times, Selasa (27/6/2023).
Warga negara China, Vietnam, Singapura, dan Malaysia termasuk di antara mereka yang ditemukan ketika polisi menggerebek gedung-gedung di dalam kompleks di ibu kota pada Senin malam.
Polisi mengatakan para korban yang diduga telah menerima pekerjaan yang diposting di Facebook untuk bekerja di Filipina sebagai “asisten game online”.
Kekhawatiran internasional telah berkembang atas penipuan internet di kawasan Asia-Pasifik yang sering dikelola oleh korban perdagangan yang ditipu atau dipaksa untuk mempromosikan investasi kripto palsu.
Wartawan AFP di tempat kejadian pada hari Selasa melihat dua bus polisi dan dua truk polisi diparkir di luar kompleks. Mereka tidak diizinkan memasuki gedung.
“Ini awalnya adalah kasus perdagangan manusia,” kata Michelle Sabino, juru bicara kelompok anti-kejahatan dunia maya Kepolisian Nasional Filipina, kepada wartawan setelah penggerebekan.
“Semuanya akan diselidiki,” katanya, termasuk apakah para pekerja itu terlibat dalam pemerasan online.
The Straits Times telah menghubungi otoritas Singapura dan Filipina untuk lebih jelasnya.
Pada bulan Mei, pihak berwenang di Filipina menyelamatkan lebih dari seribu orang dari beberapa negara Asia yang telah diperdagangkan ke negara tersebut, ditawan dan dipaksa melakukan penipuan online. (AFP/Red)