Senin, 20 Mei 24

PM Inggris Hadiri Pesta saat Lockdown, Oposisi Desak Mundur!

PM Inggris Hadiri Pesta saat Lockdown, Oposisi Desak Mundur!
* PM Inggris Boris Johnson. (Foto: RTR/CNN)

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengakui dirinya menghadiri pesta minum di Downing Street pada Mei 2020 lalu. Saat itu, Inggris tengah menerapkan lockdown ketat akibat gelombang pandemi Covid-19.

Pengakuan itu diutarakan Johnson saat dipanggil parlemen Inggris yang meminta klarifikasi sang perdana menteri soal bocoran email sekretarisnya yang mengundang 100 lebih staf untuk menghadiri pesta di taman Downing Street pada Mei 2020.

“Saya menyadari amarah yang dirasakan banyak orang terhadap saya atas pemerintah yang saya pimpin ketika warga berpikir bahwa di Downing Street sendiri, aturan pandemi tidak diikuti dengan benar oleh para pembuat kebijakan,” kata PM Inggris pada Rabu (12/1/2022).

“Ya, saya pergi ke taman itu tepat setelah pukul 18.00 waktu setempat pada 20 Mei 2020 untuk berterima kasih kepada sekelompok staf sebelum kembali ke kantor saya 25 menit kemudian untuk melanjutkan kerja,” paparnya menambahkan seperti dikutip Reuters.

PM Inggris turut meminta maaf atas kelalaiannya itu melanggar aturan lockdown yang ia terapkan sendiri.

Meski begitu, Johnson berdalih bahwa acara itu merupakan acara kerja. Ia mengaku menyesal tak mengingatkan jajarnya di pesta itu untuk segera bubar dan menghindari kerumunan.

“Saya pikir itu adalah acara kerja dan saya sangat menyesal bahwa kami tidak melakukan hal-hal yang berbeda malam itu, Ketua Parlemen, seperti yang saya katakan, dan saya bertanggung jawab dan saya minta maaf,” kata Johnson.

Mendengar pengakuan sang PM, partai oposisi, Partai Buruh, mendesak Johnson untuk bertanggung jawab dan mengundurkan diri. Salah satu desakan mundur datang dari anggota parlemen Partai Buruh, Keir Starmer.

Starmer mempertanyakan apakah Johnson bersedia mundur dari jabatan PM sebagai bentuk konsekuensi atas pelanggaran yang ia lakukan itu.

“Tetapi untuk poin politik tersebut, saya tidak berpikir bahwa ini harus mendahului hasil penyelidikan,” jawab Johnson seperti dilansir CNN Indonesia. (CNN/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.