Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Persaudaraan Alumni 212 Beri Masukan Presiden Soal Kriminalisasi Ulama

Persaudaraan Alumni 212 Beri Masukan Presiden Soal Kriminalisasi Ulama
* Jumpa pers Persaudaraan Alumni 212 di Tebet, Jakarta Selatan, jumpa pers di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018). (Foto:Sutanto/Obsessionnews.com)

Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan tertutup dengan Persaudaraan Alumni 212 yang diwakili Tim 11 di Istana Bogor, Jawa Barat pada Minggu (22/4/2018). Dalam pertemuan tersebut Jokowi mendapat masukan dari para ulama soal kriminalisasi terhadap para ulama yang sampai saat ini kasusnya belum juga bisa diselesaikan.

“Kita ingin memberikan masukan yang seimbang kepada Presiden tentang sejumlah kasus kriminalisasi terhadap ulama. Satu sisi dari aparat, tapi dari sisi lain dari ulama. Presiden mengakui selama ini tidak mendapat informasi yang balance,” ujar Usamah Hisyam yang menginisiasi pertemuan tersebut, saat mengadakan jumpa pers di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP Parmusi) itu menuturkan, bahwa Presiden Jokowi menerima masukan itu dengan lapang dada sebagai bahan untuk mengambil kebijakan. Persaudaraan Alumni 212 berusaha meyakinkan kepada Presiden bahwa tuduhan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh ulama tidaklah benar.

“Dengan silaturahmi ini bagian dari upaya kami untuk meyakinkan kepada Presiden bahwa kriminalisasi terhadap para ulama itu tidaklah benar,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Tim 11 Persaudaraan Alumni 212, Misbahul Anam, mengungkapkan, dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu tidak ada pembahasan soal politik. Fokus utama dari pertemuan itu  hanya menyangkut kasus kriminalisasi terhadap ulama. Disebutkan pertemuan itu berlangsung dengan cair.

“Tidak ada soal politik, tidak ada dukung-mendukung. Kita fokus memberikan masukan kepada Presiden soal kasus kriminalisasi terhadap ulama. Kalau ada yang menafsirkan lain, silakan saja,” jelasnya.

Jokowi mengatakan, pertemuan-pertemuan tersebut bertujuan menjalin tali silaturahim dengan para ulama, kiai, dan ustaz dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air. Selain itu, pertemuan dengan ulama juga bertujuan menjalin persaudaraan dalam rangka menjaga persatuan.

Bagi Jokowi pertemuan dengan Persaudaraan Alumni 212 itu bukan sesuatu hal yang aneh atau sesuatu yang harus diributkan. Sebab, ia juga mengaku kerap melakukan pertemuan dengan sejumlah ulama.

“Saya kan hampir tiap hari kan, hampir tiap minggu kan, baik ke pondok pesantren, bertemu dengan ulama, juga mengundang ulama datang ke Istana. Hampir setiap hari, hampir setiap minggu,” ujar Jokowi usai pelepasan ekspor mobil Mitsubishi Xpander di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 25 April 2018.

Mantan Gubernur DKI ini menyampaikan bahwa silaturahmi antara umaro (pemerintah) dan ulama, harus terus dijalin. Dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak, hal itu diyakini dapat membantu bangsa menyelesaikan masalah-masalahnya.

“Kita selesaikan (masalah) bersama-sama. Pertemuan kemarin secara garis besar arahnya pembicaraannya ada di situ,” ujar Jokowi. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.