Senin, 20 Maret 23

Perbedaan Penetapan Awal Ramadan, HNW Imbau Jadikan Momentum Kokohkan Ukhuwah di Antara Umat Islam

Perbedaan Penetapan Awal Ramadan, HNW Imbau Jadikan Momentum Kokohkan Ukhuwah di Antara Umat Islam
* Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: mpr.go.id)

Jakarta, obsessionnews.com – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengimbau terjadinya perbedaan penetapan awal bulan Ramadan 1443 Hijriyah di Indonesia, mestinya dijadikan sebagai penguat sikap beragama yang toleran dan moderat, untuk mengokohkan ukhuwah di antara umat Islam dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Tidak malah dijadikan sebagai ajang untuk membuat ribut atau memecah belah umat. Apalagi sampai mengganggu khusyuknya ibadah puasa di bulan Ramadan.

 

Baca juga:

Pasar Senggol Ramadan Hadirkan Turkish Food Stall di THE 1O1 Hotel Jakarta Sedayu Darmawangsa

Sambut Ramadan 1443 Hijriah, Wapres Minta Umat Islam Perkuat Solidaritas Kemanusiaan dan Persaudaraan

 

 

“Setelah dua Ramadan umat dibikin repot dengan Covid-19, maka ketika tahun ini Covid-19 melandai, dan kebijakan dilonggarkan, mestinya penentuan awal dan akhir Ramadan disikapi dengan hal yang konstruktif,  tidak menghadirkan keributan. Disikapi dengan penuh kebijaksanaan,  berdasarkan ilmu dan tanggung jawab keumatan. Serta menjadikannya sebagai momentum menjadikan masalah khilafiyah termasuk metode penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan sebagai rahmat bagi Umat,” ujar HNW dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (3/4/2022).

Apa pun metode yang dipergunakan untuk menentukan awal Ramadhan, menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, semua pihak memulai ibadah puasa wajib pada 1 Ramadhan 1443 H.  Baik itu yang bertepatan dengan tanggal  2 April 2022 Masehi seperti Saudi Arabia, Mesir, Australia, AS, Muhammadiyah. Maupun yang bertepatan dengan tanggal 3 April seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, China, dan Maroko. Karena itu perbedaan yang terjadi patutnya disikapi secara proporsional, dan dihormati, sebagai perwujudan toleransi beragama, moderasi, inklusifitas dan kebersamaan. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.