Jumat, 3 Mei 24

Perayaan Nyepi Beriringan Ramadan, Menag Yaqut: Momentum Introspeksi, Saling Hormati Ritual dan Tradisi

Perayaan Nyepi Beriringan Ramadan, Menag Yaqut: Momentum Introspeksi, Saling Hormati Ritual dan Tradisi
* Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Humas Kemenag)

Obsessionnews.com – Perayaan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 beriringan dengan awal Ramadan 1445 H. Umat Hindu menyambut Nyepi dengan Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh, Umat Islam menyambut bulan puasa dengan Tarhib Ramadan dan Qiyamul-Lail.

 

Baca juga: FOTO Murid-murid SDN Cipinang Besar Selatan 07 Pagi Meriahkan Pawai Sambut Ramadan

 

 

“Selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan,” kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta dalam siaran pers Humas Kemenag, Minggu (10/3/2024).

Menag Yaqut mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1445 H bagi umat Islam. Semoga keistimewaan Ramadan dapat meningkatkan kualitas ketakwaan.

Baik Nyepi maupun puasa Ramadan, lkata Menag, menjadi momentum yang baik bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan instrospeksi. Umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu: Amati geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang). Sementara umat Islam selama Ramadan menjalani ibadah puasa.

“Catur Brata Penyepian waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi keduanya adalah momentum instrospeksi,” sebut Gus Men, panggilan akrabnya.

Dalam semangat instrospeksi, sikap saling menghormati sangat penting karena adanya perbedaan ekspresi keberagamaan. Hari Suci Nyepi meniscayakan keheningan, sementara giat mengisi Ramadan, sarat dengan ekspresi syiar (keramaian).

“Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing,” sambungnya.

Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan juga diperkirakan berlangsung pada momen yang beriringan. Menag meminta Kanwil Kemenag Provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda dapat mengatur agar giat keduanya bisa tetap berjalan dengan semangat toleransi.

“Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleran,” tandasnya. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.