Selasa, 28 Maret 23

Penjajahan Lewat Lembaga Keuangan Harus Dilawan!

Penjajahan Lewat Lembaga Keuangan Harus Dilawan!
* Wakil Rektor Unsub, Deddy As Sidik saat memberikan komentar di Ruang Kerjanya

Subang, Obsessionnews – Negara-negara Asia dan Afrika harus segera membuat lembaga keuangan atau Dewan Keuangan baru yang mandiri seperti telah disepakati oleh negara-negara dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta, hari ini.

“Hal ini agar tidak didikte oleh perangkat yang dirancang oleh imperialisme baru, sebagai upaya melepaskan hegemoni lembaga keuangan dunia yang telah berperilaku sebagai Kolonialisme baru di bidang ekonomi,” tandas Wakil Rektor Universitas Subang (Unsub) Deddy As Shidik kepada Obsessionnews.com di ruang kerjanya, Kamis (23/4/2015).

Hal itu, menurutnya, adalah langkah nyata perlawanan terhadap hegemoni lembaga keuangan International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB) maupun Bank Dunia sebagaimana isi pidato Presiden Joko Widodo pada pembukaan Peringatan KAA di Jakarta. “Kolonialisme (melalui lembaga keuangan) memang harus dilawan. Saya setuju itu,” tegas Deddy.

Ia memaparkan, harusnya Bank Dunia membantu dengan semangat keadilan untuk negara berkembang. Tetapi prakteknya ketiga lembaga keuangan ini dikendalikan oleh negara-negara adidaya yang masih bermental penjajah/imperialis. “Karena Bank Dunia telah menjadi instrumen kapitalis-neolib,” ungkap Deey.

Oleh karena itu, tutur dia, perlawanan harus dalam bentuk kebijakan konkrit maupun nyata yang tercermin dalam kebijakan luar negeri. “Jangan hanya agitasi saja di depan forum KAA yang hanya kelihatan gagah melawan negara kuat dan PBB atau negara adi daya tetapi kebijakan luar negerinya tidak mencerminkan itu,” tandasnya.

Ketika disinggung tentang keberadaan Islamic Development Bank (IDB), Deddy mengatakan, IDB adalah bentuk keprihatinan negara-negara Islam menghadapi hegemoni World Bank yang tidak mengakomodasi kepentingan negara-negara Islam.

Hutang Palestina Merdeka
Menanggapi Kemerdekaan Palestina sebagai ‘utang’ KAA, Deddy sangat menyetujuinya. Tetapi lagi-lagi itu harus direalisasikan dengan nyata melalui Perang Diplomasi terlebih harus berhadapan dengan Amerika Serikat sebagai pendukung Penjajah Israel. Beberapa kali upaya Kemerdekaan Palestina melalui PBB menemui jalan buntu karena selalu di-veto Amerika Serikat.

“Hanya kenapa PBB tidak mampu memerdekakan palestina karena setiap kebijakannya selalu di-veto oleh negara adidaya,” ujarnya. “Itu artinya PBB sudah tidak mampu membantu Kemerdekaan Palestina.”

Maka sekarang Konferensi Asia Afrika yang harus membantu Kemerdekaan Palestina. “Jangan hanya ngomong dalam forum apapun negara Asia Afrika harus kompak. Dengan cara perang diplomasi dengan negara penjajah (Israel dan Amerika),” tegasnya. “Kerumitan ini pada akhirnya ujung kepentingan negara Adidaya atas minyak di Jazirah Arab.” (Teddy Widara)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.