Jakarta, Obsessionnews – Jejak pemikiran pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lafran Pane kembali diseminarkan di berbagai kota besar di Indonesia. Kali ini seminar akan diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu (12/12/2015) pukul 08.00 WIB.
Seminar ini terus dilakukan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) untuk memperjuangkan agar Lafran Pane diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Selain seminar, KAHMI juga sudah menggelar pameran foto Lafran Pane.
Salah satu pembicara dalam seminar tersebut, Harico Wibawa Satria mengatakan, Lafran Pane layak dijadikan Pahlawan Nasional karena dinilai telah memberikan jasa besar bagi kemajuan bangsa ini melalui peran mahasiswa.
Penulis buku Biografi Lafran Pane ini menjelaskan, setelah Indonesia merdeka. Para tokoh dan politisi disibukkan membangun kekuatan politik untuk menghadapi Pemilu 1946. Namun, Lafran Pane memilih untuk independen, dan justru mendirikan HMI.
“Alasanya saat itu, Indonesia juga menghadapi tantangan lain yakni ancaman agresi militer Belanda. Sementara pemahaman Keislaman di kalangan mahasiswa masih rendah, bahkan di Sekolah Tinggi Islam (STI) Yogyakarta,” kata Harico di Jakarta, Jumat (11/12/2015).
Menurut Rico, tujuan Lafran Pane mendirikan HMI tidak lain karena ingin mempertahankan NKRI, mempertinggi derajat dan martabat rakyat Indonesia, serta menegakkan dan mengembangkan nilai-nilai ajaran Islam.
“Tidak mudah mendirikan organisasi yang bisa eksis hingga sekarang, Lafran itu konsolidator ulung, orang mau ikut dia, karena dia jujur bukan karena banyak duit,” jelas Rico yang kini menjabat sebagai Direktur Komunikonten
Seminar dengan tema “Jejak Prof Lafran Pane dalam Pendidikan Karakter Bangsa” juga akan diisi oleh narasumber lain yakni Rochmat Wahab (Rektor UNY/Ketua FRI) Aidul Fitriciada (akademisi UMS) dan Warto dari UNS.
Hadir dalam acara tersebut mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung yang juga alumni HMI. Serta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sebagai Keynote Speaker. (Albar)
