Minggu, 19 Mei 24

Pemadaman Listrik Bergilir, Pemilik Usaha Rugi Puluhan Juta

Pemadaman Listrik Bergilir, Pemilik Usaha Rugi Puluhan Juta

Padang, Obsessionnews – Pemadaman listrik secara bergiliran yang tengah berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), berdampak terhadap usaha depot air isi ulang. Omset mereka jauh berkurang, bahkan pelanggan mereka juga ikut kesal.

General Manajer Depot Isi Ulang Air Minum Airo, Harleni Susanti mengatakan, pemadaman listrik yang terjadi pengaruhnya sangat besar. Omsetnya jauh menurun dan diperkirakan kerugian sudah mencapai puluhan juta rupiah, sejak pemadaman berlangsung awal Oktober lalu.

“Kalau begini terus kan, kami mengalami kerugian. Kalau rugi kayak begini kan akhirnya terjadi pengurangan karyawan. Kasihan juga kan karyawan yang sudah bekerja disini, mereka juga butuh untuk menghidupi anak dan isteri mereka,” ujar Harleni kepada obsessionnews.com, Selasa (27/10).

rugi listrik padam 2

Pemadaman listrik yang berlangsung secara bergiliran terkadang tidak beraturan. Selain cukup lama, pemadaman bisa dua kali sehari, bahkan terjadi tiga kali dalam sehari seperti yang terjadi pada Senin (26/10) di jalan Raya Siteba Nanggalo, Kota Padang tempat depot isi air ulang Mairo.

“Kejadian yang berlangsung pada Senin kemaren. Pemasaman berlangsung dari pukul 07:00 pagi. Listrik baru hidup kembali sekitar pukul 14:00 WIB,” ujar Herlina.

Selain mengalami kerugian materil, kata Herlina, pelanggan yang biasanya membeli air ke tempatnya, mengaku kesal, karena sudah terlanjur sampai dan listrik mati, sementara tempat tinggal mereka jauh.

Pada saat listrik mati, kata Herlina, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Genset yang disediakan, tidak memadai, karena kapasitasnya tidak bisa untuk menghidupkan mesin. Kapasitas genset yang tersedia, hanya cukup untuk menghidupkan lampu bersama mengisi air ke dalam galon.

rugi listrik padam 3

Sementara itu, General Manager PT. PLN Sumbar Supryadi beberapa waktu lalu usai acara Focus Group Discusion (FDG) tentang subsidi listrik tepat sasaran bersama media mengatakan, pemadaman bergilir akan berakhir pada akhir Oktober mendatang. Diperkirakan akhir Oktober, pemerliharaan pembangkit yang ada di wilayah PLN Sumbar sudah selesai.

Selain pemeliharaan kata Supryadi, kondisi cuca juga memengaruhi pemadaman, karena pasokan air berkurang akibat kemarau. Kemarau yang melanda Sumbar saat ini membuat debit air yang ada di danau Maninjau dan Singkarak ikut terdampak.

Sementara, PLTG di Sumatera Selatan yang menjadi harapan membantu suplai listrik, tidak bisa berbuat banyak karena terpapar kabut asap. Sehingga terjadi pengurangan daya 150 MW. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.