Pelatihan Gunakan Media Sosial yang Baik di Kampung Nelayan Kaliadem

Obsessionnews.com - Program studi Ilmu Komunikasi, diwakili oleh jurusan Public Relations and Digital Communication (PRDC) dan Broadcasting and Digital Media Communication BDMC, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Rumah Belajar Kaliadem, Kampung Nelayan Kaliadem, Pluit, Jakarta Utara, pada 24 Juli 2022. Tema yang diangkat adalah “Bagaimana Cara Menggunakan Media Sosial yang Baik”. Tema tersebut sesuai dengan permasalahan yang ada di kampung Kaliadem, yaitu kurangnya edukasi tentang penggunaan dan pengelolaan konten media sosial yang baik serta bagaimana memahami informasi di era digital.
Baca juga:Ini Tips Jika Nasabah Temukan Modus Penipuan Atasnamakan BCA Lewat Media SosialWamenag Ajak Pramuka Perluas Medan Gerakan di Media SosialDirjen Bina Adwil Dorong Camat Bumikan Pancasila melalui Media Sosial Kegiatan ini menghadirkan dua alumni LSPR Institut sebagai narasumber, yaitu Qilan Umara, seorang praktisi di bidang media digital Collab Asia, dan Sania Leonardo, seorang content creator yang telah memiliki jutaan pengikut di kanal media sosial TikTok. Keduanya melakukan penyampaian materi serta pelatihan pembuatan konten kreatif kepada para peserta sebanyak 15 pengurus Remka (Remaja Kaliadem) yang berusia 15 hingga 30 tahun. “Dalam pelatihan ini kami ingin Remka semakin melek dunia digital dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial,” ketua tim Pengabdian Masyarakat, Past Novel Larasaty, yang juga sekaligus dosen di LSPR, dikutip dari siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Selasa (26/7/2022). Peserta diminta membuat konten secara langsung di lokasi pelatihan seusai pemaparan materi, dan pada akhir pelatihan. Konten mereka dinilai dan ada penghargaan berupa suvenir dari LSPR. “Kami sangat menyambut baik karena sudah lama Remka hadir di Instagram, namun tidak ada perkembangan di dalam kontennya karena para pengurus kurang paham soal membuat konten yang menarik,” ujar Ketua Remka Dede Ajit. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi Remka agar dapat memahami penggunaan media sosial yang baik, sehingga tidak menyalahgunakan media sosial. Remka juga diharapkan dapat memahami arus informasi dan bagaimana menggunakan internet dengan bijak di tengah terpaan informasi yang begitu luas di internet, termasuk memahami jenis berita hoax dan informasi negatif lainnya. Dalam kegiatan ini mahasiswa dua jurusan tersebut yang tergabung dalam Ministry LSPR juga berpartisipasi aktif dalam membantu penyelenggaraan. “Selain menambah pengalaman belajar di luar kelas, kami juga ikut melihat realita di Kampung Nelayan ini, di mana remaja seumuran kami justru belum begitu paham soal kreativitas di media sosial,” Felicia menyatakan testimoninya sebagai mahasiswa tentang kegiatan ini. LSPR Institut adalah lembaga pendidikan sejak tahun 1992 yang memiliki dua fakultas yaitu, Fakultas Komunikasi dan Fakultas Bisnis. Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian masyarakat termasuk salah satu agenda penting yang rutin dilakukan para dosen dan mahasiswa LSPR Institut sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. (arh)
