Pelantikan Presiden Baru Iran Diwarnai Tewasnya Pentolan Hamas

Pelantikan Presiden Baru Iran Diwarnai Tewasnya Pentolan Hamas
Obsessionnews.com - Pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai presiden Iran yang baru pada Selasa (30/7) diwarnai insiden memilukan sehari sesudahnya yakni, tewasnya pentolan Hamas Ismail Haniyeh yang berada di Iran untuk menghadiri prosesi pelantikan Pezeshkian. Hamas menyebut tewasnya Haniyeh di Teheran akibat serangan Israel. Pihak Iran juga mengonfirmasi bahwa Haniyeh tewas menjadi martir bersama ajudannya. Baca juga: JK Minta Hamas-Fatah Bersatu “Kediaman Ismail Haniyeh kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas dihantam di Teheran," ujar Garda Revolusi Iran. Serangan terhadap Haniyeh dilancarkan pada Rabu (31/7) dini hari. Sementara Israel belum memberi konfirmasi atas peristiwa itu. Sejumlah media yang terafiliasi dengan Hizbullah juga menyebutkan bahwa Israel adalah pihak yang bertanggungjawab atas serangan terhadap Haniyeh. Sementara pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran dihadiri para pejabat politik tingkat tinggi dan pejabat tinggi asing dalam upacara yang diadakan di parlemen. Baca juga:Netanyahu Tolak Perjanjian Pertukaran Sandera dengan Hamas Upacara pelantikan tersebut dilakukan setelah Pezeshkian mendapat dukungan resmi dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Minggu (28/7), sejalan dengan Pasal 110 Konstitusi Iran. Anggota parlemen reformis veteran berusia 69 tahun dan ahli bedah jantung ini mengalahkan saingan dari kubu konservatif dan mantan kepala badan keamanan, Saeed Jalili, dalam pemilihan presiden putaran kedua pada 5 Juli. Setelah dilantik oleh Ketua Parlemen Mohammad Baqer Qalibaf, Pezeshkian menyampaikan pidato yang menguraikan prioritas kebijakan dalam dan luar negerinya. Salah satunya kecaman terhadap serangan Israel di Jalur Gaza. "Pemimpin rezim yang memerangi perempuan dan anak-anak di Gaza dan menjatuhkan bom pada mereka tidak seharusnya mendapat tepuk tangan," kata Pezeshkian merujuk pada pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini di hadapan Kongres AS. (Anadolu/Antara/Erwin)