Sabtu, 4 Mei 24

Pekerjaan Jalan Terus, Pembebasan Lahan Tersendat

Pekerjaan Jalan Terus, Pembebasan Lahan Tersendat

Padang, Obsessionnews- Utilitas milik PT Telkom, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masih berada di sepanjang jalan Bypass, Kota Padang, Sumbar Sumbar, padahal sudah diingatkan sejak awal pekerjaan jalur dua dimulai.

Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjal Tarkim) Provinsi Sumbar, Suprapto mengatakan, sebulan setelah pelaksanaan pekerjaan jalan dimulai Agustus 2014, pemerintah sudah mengingatkan kepada pemilik utilitas supaya memindahkannya agar pekerjaan jalan tidak terhambat.

“Saat rapat bersama membahas percepatan penggerjaan proyek peningkatan jalur By Pass Padang bersama dengan Pemerintah Kota Padang serta pihak terkait di Gubernuran pada Senin tanggal 1 September 2014, gubernur saat itu sudah meminta pemilik utilitas supaya memindahkan jaringan kabel telepon, listrik dan PDAM,” ujar Suprapto kepada obsessionnews.com, Sabtu (15/8).

Pemindahaan utilitas yang saat ini masih berada di sepanjang jalan By Pass, agar tidak mengham­bat pengerjaan jalur II Bypass. Kerusakan yang mung­kin terjadi akibat pe­ngerjaan by pass tidak men­jadi tanggung jawab Disprasjaltarkim.

“Memang pemindahannya tidak bisa lang­sung seluruhnya dilakukan, hanya saja kita meminta pemidahannya untuk segera dilakukan agar pengerjaan jalur II By Pass tidak ter­ganggu,” kata Suprapto.

Suprapto mengatakan, sesuai perjanjian, apabila fasilitas yang dipakai di sepanjang jalur Bypass dibutuhkan, si pemilik utilitas bersedia memindahkan milik mereka.

Sejak setahun pelaksanaan pekerjaan yang dimulai, hingga kini pekerjaan jalur dua Bypass masih berlangsung. Pelaksanaan pekerjaan tidak semulus yang diharapkan karena masih terdapat kendala seperti pemindahan kabel listrik dan telepon, serta pembebasan lahan.

jalan--2

Berdasar hasil rapat Pemprov Sumbar dengan Pemko Padang beberapa waktu lalu terung­kap bahwa masih tersisa 74 titik lahan yang belum dibebaskan Pemko Padang. Dari total lahan yang belum bebas, terdapat 12 titik diantaranya di Keca­matan Pauh, 57 titik di Keca­matan Kuranji dan 5 titik di Koto Tangah dengan jumlah pemilik 135 orang.

Suprapto mengatakan, pelaksanaan pekerjaan jalan yang dimulai Agustus 2014, ditargetkan Agustus 2016, jalur dua Bypass sudah bisa difungsikan.

“Kepastian itu diketahui saat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Mepupera) Mochamad Basuki Hadimuljono bertemu langsung dengan kontraktor proyek di Padang pada Minggu tanggal 29 Maret 2015 lalu,” ujar Suprapto.

Jalan sepanjang 27 kilometer yang menghubungkan Pelabuhan Teluk Bayur dengan Bandara Internasional Minangkabau atau BIM Kabupaten Padang Pariaman, dibangun 4 jalur dua arah dengan lebar 40 meter.

Sepanjang 5 kilometer, mulai dari Simpang Gaung sampai Simpang Lubuk Begalung, konstruksinya berupa beton semen atau rigid pavement. Sedangkan, sepanjang 22 kilometer, mulai dari Simpang Lubuk Begalung sampai Duku Fly Over, dengan konstruksi aspal beton atau flexible pavement. Jalan tersebut juga akan dilengkapi dengan jalur untuk kendaraan roda dua pada sisi kiri dan kanan dengan lebar 2,5. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.