Kamis, 25 April 24

Pantau UM-PTKIN, Wamenag Zainut: Harus Objektif dan Profesional

Pantau UM-PTKIN, Wamenag Zainut: Harus Objektif dan Profesional
* Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Zainut Tauhid Sa’adi memantau Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2023  dari UIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat. (Foto: Kementerian Agama RI)

Obsessionnews.com –  Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2023 berlangsung serentak di 59 titik lokasi ujian yang telah disiapkan panitia.

UM-PTKIN 2023 ini digelar secara online-onsite pada  29 Mei hingga 8 Juni 2023 dengan menggunakan aplikasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE). Dengan SSE ujian  menggunakan komputer (PC/laptop) yang disediakan panitia dengan menggunakan sistem online dengan menggunakan aplikasi SSE UM-PTKIN.

 

 

Baca juga:

Tutup PWN 2023, Wamenag Zainut: Aktivis PWN Bisa Jadi Duta Moderasi dan Demokrasi

Wamenag Zainut: Kontestasi Politik Tidak Boleh Gerus Persatuan

 

 

Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Zainut Tauhid Sa’adi memantau langsung dari UIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat, Selasa (30/05/2023) melalui aplikasi zoom yang terhubung secara langsung dengan Panitia Lokal SSE UM-PTKIN se- Indonesia. Wamenag mendengarkan laporan dan juga menanyakan berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapai dalam penyelenggaraan UM-PTKIN 2023.

 

 

“Alhamdulillah, akhirnya setelah pandemi, kita bisa menyelenggarakan UM PTKIN secara online-onsite. Seleksi mahasiswa baru ini adalah proses yang harus dilalui dan dijalani dengan baik, objektif dan profesional. Saya harap seluruh panitia dapat mengawal dan memastikan bahwa UM-PTKIN ini berjalan dengan baik dan lancar,” ungkap Wamenag Zainut dikutip obsessionnews.com dari siaran pers, Selasa.

Menurutnya, seleksi mahasiswa baru ini adalah proses yang harus dilalui dan dijalani dengan baik dan profesional.

“Saya harap seluruh panitia dapat mengawal dan memastikan bahwa UM-PTKIN ini berjalan dengan baik dan lancar,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini juga Wamenag mendapat laporan angka peminat masyarakat untuk masuk ke PTKIN tahun ini meningkat.

“Meningkatnya peminat  ini menunjukkan bahwa rasa kepercayaan masyarakat kepada PTKIN juga meningkat, hal ini harus direspons dengan baik,” tegas Wamenag.

 

 

Dia menambahkan, apabila UM-PTKIN ini bisa terus berjalan dengan baik dan terus dikembangkan serta diperbaiki mulai dari proses awal hingga akhir maka akan mendapatkan calon peserta didik yang berkualitas di PTKIN. Sehingga pada waktunya nanti bisa meningkatkan minat masyarakat untuk lebih memilih jenjang pendidikan di PTKIN.

“UM-PTKIN sangat strategis sebagai tahap awal mendapatkan calon-calon mahasiswa yang unggul dan terbaik dan dapat menjadi sarana meningkatkan mutu PTKIN,” terangnya.

Wamenag juga menanyakan perihal fasilitas pendampingan penyelenggara UM PTKIN kepada peserta difabel yang mengikuti ujian. Dijelaskan oleh salah satu panitia nasional, Undang, bahwa pesesta difabel mendapatkan fasilitas pendampingan selama mengikuti ujian. Mereka akan mengikuti ujian di ruang terpisah dari peserta lainnya, dipandu ke ruang ujian dan didampingi oleh dua orang pendamping. Satu  pendamping bertugas membacakan soal ujian, dan satu pendamping lainnya bertugas membantu mengisikan jawaban dari peserta difabel tersebut.

“Saya ingin mengingatkan kembali pesan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menjaring putra putri terbaik bangsa agar nantinya bisa melanjutkan pendidikannya di PTKIN,” kata Wamenag.

Ia mengapresiasi semua rektor dan tim Panitita Nasional dan Panitia lokal UM-PTKIN yang telah menyiapkan kegiatan ini dengan baik. Sebanyak 1.461 peserta  UM-PTKIN di UIN Imam Bonjol Padang

Rektor UIN Imam Bonjol Padang Martin Kustati  didampingi segenap jajarannya  juga ikut memantau pelaksanaan SEE UM-PTKIN di UIN Imam Bonjol Padang. Dia berpesan kepada seluruh panlok dan pengawas ruangan untuk melakukan pengawasan secara ketat dan bertindak obyektif kepada seluruh peserta.

“Kita tidak menginginkan ada kecurangan yang mengurangi objektivitas penilaian dalam kelulusan peserta SSE UM-PTKIN. Oleh karena itu saya meminta seluruh pengawas melakukan pemantauan dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh peserta,” ujar Martin. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.