Negara-negara Muslim Kutuk Pembakaran Alquran di Denmark

Negara-negara Muslim Kutuk Pembakaran Alquran di Denmark
Irak dan beberapa negara mayoritas Muslim lainnya mengutuk keras pembakaran Alquran pada hari Senin oleh kelompok yang disebut "Patriot Denmark" di luar kedutaan Irak di Kopenhagen. Kelompok sayap kanan menyiarkan tindakan serupa di Facebook pada hari Jumat. Dilansir BBC, Selasa (25/7/2023), hampir 1.000 pengunjuk rasa di Baghdad berusaha mencapai kedutaan Denmark setelah insiden tersebut. Pekan lalu massa membakar kedutaan Swedia di Baghdad setelah rencana pembakaran Alquran di Stockholm. Dalam insiden hari Senin di Denmark, dua pengunjuk rasa anti-Islam mencap kitab suci itu dan membakarnya di nampan kertas timah di samping bendera Irak di lapangan. Kementerian luar negeri Irak mengatakan tindakan seperti itu memungkinkan virus ekstremisme dan kebencian menimbulkan ancaman nyata bagi koeksistensi damai masyarakat. Muslim menganggap Alquran sebagai firman Tuhan dan melihat kerusakan yang disengaja atau menunjukkan rasa tidak hormat terhadapnya sebagai sangat ofensif. Unjuk rasa juga digelar oleh ribuan orang di ibu kota Yaman, Sanaa, yang menyuarakan kemarahan pada Denmark dan Swedia karena mengizinkan tindakan semacam itu. Turki menyebut insiden itu sebagai serangan keji terhadap Alquran, sementara kementerian luar negeri Aljazair memanggil duta besar Denmark dan kuasa hukum Swedia untuk mengutuk tindakan tersebut. Iran juga memprotes pada hari Sabtu atas penodaan sebelumnya. Media lokal di Qatar melaporkan bahwa Souq Al Baladi, pasar terbesar negara itu, telah menghapus produk Swedia sebagai protes. Dalam sebuah tweet, kementerian luar negeri Denmark mengatakan,"Denmark mengutuk pembakaran Alquran hari ini yang dilakukan oleh sangat sedikit orang. Tindakan provokatif dan memalukan ini tidak mewakili pandangan pemerintah Denmark." Di Baghdad pada hari Sabtu, pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk mencegah kerumunan besar mencapai kedutaan Denmark. Jembatan menuju Zona Hijau kota yang dibentengi, rumah bagi banyak kedutaan asing, ditutup. Jumat lalu Swedia mengevakuasi staf kedutaannya dari Baghdad setelah gedung itu diserbu oleh pengunjuk rasa, terutama pengikut ulama Syiah Moqtada al-Sadr. Irak juga mengusir duta besar Swedia. Ini terjadi setelah seorang pengungsi Kristen Irak diberi izin oleh polisi Swedia untuk membakar Alquran di Stockholm untuk kedua kalinya. Dia menginjak Alquran  tetapi tidak membakarnya. Protes Stockholm diizinkan untuk dilanjutkan setelah pengadilan membatalkan larangan polisi, mengutip hak hukum untuk kebebasan berkumpul. Otoritas Swedia mengecam pembakaran Alquran sebagai Islamofobia. (BBC/Red)