Muhadjir Sebut Keberadaan RS Siti Khodijah Sangat Bermanfaat untuk Penanganan Penyakit Jantung di Jatim

Muhadjir Sebut Keberadaan RS Siti Khodijah Sangat Bermanfaat untuk Penanganan Penyakit Jantung di Jatim
Jakarta, obsessionnews.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini tren epidemiologi telah bergeser dari penyakit menular ke arah penyakit tidak menular, seperti penyakit, gagal ginjal, diabetes, kanker, dan jantung. Dia menerangkan, penyakit tidak menular masih menjadi ancaman dunia (global threat) yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia adalah penyakit kardiovaskular antara lain jantung koroner/jantung iskemik. Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit paling mematikan di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka kejadian penyakit jantung semakin meningkat dari tahun ke tahun dengan prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 1,5 persen. Hal itu disampaikannya saat meresmikan Instalasi Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah (Cath Lab) di Rumah Sakit Siti Khodijah Muhammadiyah Cabang Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), pada Sabtu (12/6/2021). Dalam keterangan tertulis Kementerian PMK yang diterima obsessionnews.com, Minggu (13/6), Muhadjir mengungkapkan, setidaknya 15 dari 1.000 orang Indonesia menderita penyakit jantung. "Demikian juga di Provinsi Jawa Timur Jatim prevalensi penyakit jantung sebesar 1,5 persen di mana 2-3 dari 1000 orang menderita penyakit jantung," ujarnya. Muhadjir menuturkan, keberadaan laboratorium kateterisasi jantung di RS Siti Khodijah akan sangat bermanfaat dalam penanganan penyakit jantung di wilayah Jatim. "Jadi saya sudah lihat alatnya, ini adalah alat produksi mutakhir. Fungsinya sangat multifungsi. Tidak hanya untuk usia dewasa tapi juga untuk anak-anak dan juga bisa untuk penyakit saraf," katanya. Muhadjir berharap, dengan adanya laboratorium kateterisasi jantung dan alat yang mutakhir bisa meningkatkan pelayanan dan penanganan penyakit jantung di wilayah Jawa Timur. "Mudah-mudahan bisa meningkatkan pelayanan untuk semua klien, masyarakat Sidoarjo khususnya, dan mereka yang sudah menjadi klien RS Khodijah ini," ucapnya. Dia berpesan pada pengelola RS Siti Khodijah untuk tidak berhenti berinovasi dalam memajukan pelayanan kesehatan yang ada. "Jangan berhenti berinovasi mendiscover pada Cath Lab saja. Perkembangan teknologi kesehatan harus terus diikuti dan diadopsi kalau memang perlu," pesannya. Selain itu, dia juga meminta agar RS Siti Khodijah memiliki cabang poliklinik di tiap wilayah kelurahan dan kecamatan di Sidoarjo. "Paling tidak RS Khodijah Sepanjang ini punya 10 cabang poliklinik. Punya poliklinik pratama paling tidak," pungkas Muhadjir. (Poy)