Kamis, 25 April 24

Mohamed Salah Ingin Balas Dendam Hajar Madrid di Final UCL

Mohamed Salah Ingin Balas Dendam Hajar Madrid di Final UCL
* Mohamed Salah. (Facebook)

Megabintang Liverpool Mohamed Salah tampaknya termotivasi ingin balas dendam membantai Real Madrid di Final Liga Champions (UCL).

Asisten pelatih Real Madrid Davide Ancelotti menyatakan dirinya memahami ambisi Mohamed Salah untuk bermain lawan Los Blancos demi membalaskan dendam.

Davide Ancelotti mengakui pertandingan lawan Liverpool di final akan menjadi spesial bagi Salah, ayahnya.

Real Madrid dijadwalkan bertanding melawan Liverpool di final Liga Champions di Stade de France pada Minggu (29/5/2022) dini hari WIB.

Ketika Salah mengetahui The Reds akan bermain lawan Real Madrid di final, dia menyatakan “ada skor yang harus diselesaikan”.

Laga ini akan menjadi ulangan final 2018 ketika tim asal Merseyside itu kalah 3-1, namun bintang asal Mesir itu digantikan di babak pertama setelah mengalami cedera bahu.

Ini adalah pertandingan yang hebat untuk bermain lawan Real Madrid dan saya memahami [Salah] memiliki ambisi untuk bermain lawan tim terhebat di kompetisi ini,” ujar Ancelotti dikutip dari PA Media.

“Para pemain di level ini sangat kompetitif, jadi bagus [Salah] bisa mencari motivasi memikirkan balas dendam. Tapi, hal yang kami miliki di Real Madrid adalah kami selalu berjuang.”

“Kami tidak pernah menyerah dan ini adalah bagian dari sejarah para pemain dan klub ini. Sungguh luar biasa mengalami [perjalanan ke final].”

“Saya beruntung menjalani pengalaman ini bersama para pemain dan tidak akan pernah melupakannya.”

Ancelotti menambahkan bagaimana Liverpool mungkin menjadi tim terbaik di Eropa, tapi di final itu tidak penting.

“Kami menghadapi tim yang mungkin terbaik di Eropa saat ini. Tapi tidak ada favorit di final. Saya kira 50-50 karena final Liga Champions tidak bisa diprediksi,” ujar Ancelotti lagi.

Davide, yang merupakan putra Carlo Ancelotti, menjelaskan mengapa dia merasa bermain lawan Liverpool di final akan menjadi spesial bagi ayahnya.

“Tentu saja, ayah saya memiliki sejarah besar lawan Liverpool. Pada 1984, dia adalah pemain untuk Roma tapi cedera dan tidak bisa bermain di final itu,” lanjutnya.

“Pada 2005, di AC Milan mereka menang 3-0 dan kalah. Pada 2007, ada final Liga Champions lawan Liverpool dan mereka menang.”

“Sebagai manajer, dia akan memainkan lima final Liga Champions dan ini adalah yang ketiga lawan Liverpool. Ia juga pernah melatih Everton, tentu saja, jadi Liverpool [di final] adalah takdirnya.” (Goal.com/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.