Miris! Di Makassar Kasus Narkoba Libatkan Anak SD

Miris! Di Makassar Kasus Narkoba Libatkan Anak SD
Jakarta, Obsessionnews.com - Miris! Peredaran narkoba di Indonesia semakin parah. Tidak hanya menyasar orang dewasa, barang haram ini juga sudah merambah ke anak-anak seperti yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi menangkap pengedar narkoba dari anak 14 tahun, dan parahnya lagi barang itu didapat dari anak SD. Kabid Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel Jamaluddin mengungkapkan, kasus ini bukan untuk kali pertama. Sebelumnya polisi juga sudah beberapa kali mengamankan anak-anak yang terlibat dalam kasus peredaran narkoba. "Ini bukan yang bertama, bulan lalu kita sudah amankan anak usia 12 tahun yang mengedarkan 10 gram sabu di Kabupaten Sidrap," ujarnya di Makassar, Selasa (7/8/2017). Makassar Rawan Bahaya Narkoba Menurut Jamaluddin,  Makkasar termasuk daerah yang rawan bahaya narkoba khususnya bagi anak kecil. Karena kasus yang melibatkan anak kecil cukup besar. Anak usia 10 tahun pernah ditangkap polisi terkait narkoba. "Makassar sudah sangat rentan soal pengedaran narkoba. Di pusat rehabilitasi di Baddoka Makassar juga ada sekitar 10 anak yang ada di sana," sambungnya. Ia menyebut wilayah Sulsel masuk dalam urutan ke-6 soal peredaran narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa dari 18 provinsi di Indonesia. Narkoba memang tidak pandang bulu. "Bandar-bandar narkoba kan sekarang mengincar generasi anak-anak. Kenapa anak-anak? Karena hukumannya ke mereka ringan sehingga mereka (bandar) mencari celah," ucapnya. 'Home Industry' Narkoba Ia mengungkapkan, lokasi penangkapan anak umur 14 tahun di kawasan Pannampu, Tallo, telah dimasukkan dalam daerah rawan peredaran narkoba. Pihak BNN pernah mengungkap adanya home industry narkoba di Majene, Sulbar, beberapa waktu lalu. Sehingga tidak menutup kemungkinan ada lokasi home industri narkoba di Makassar. "Jadi kalau anak SD yang menyuruh anak SMP edarkan narkoba, maka kemungkinan ada bandar yang menyuruh dia melakukan hal tersebut. Jadi mereka saling suruh," ujarnya. (Albar)