Jumat, 17 Mei 24

Meski Vaksinasi Rendah, Negeri Ini Cabut Semua Pembatasan Covid-19

Meski Vaksinasi Rendah, Negeri Ini Cabut Semua Pembatasan Covid-19
* Presiden Republik Dominika Luis Abinader. (Anadolu Agency)

Meski vaksinasi rendah atau tidak banyak warga negara yang melakukan vaksin, namun negeri tetangga Amerika Serikat ini mencabut semua aturan pembatasan Covid-19.

Republik Dominika ini memutuskan untuk mencabut seluruh aturan pembatasan selama pandemi Covid-19, termasuk menghentikan wajib masker di ruang publik.

Relaksasi tersebut diterapkan meski angka vaksinasi nasional di Kepulauan Karibia, Amerika Tengah, itu belum mencapai 70 persen seperti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Presiden Republik Dominika Luis Abinader sendiri yang mengumumkan pencabutan seluruh pembatasan sosial selama Covid-19 di televisi nasional pada Rabu (16/2/2022) malam.

“Sudah waktunya memulihkan semua kebebasan dan cara hidup kita,” kata Abinader seperti dikutip Reuters.

Menteri Kesehatan Daniel Rivera mengatakan pencabutan seluruh pembatasan sosial dilakukan karena melihat “pengurangan konstan” infeksi Covid-19 dan tingkat kematian rendah.

Pihak berwenang mencatat 570.889 kasus Covid-19 dan lebih dari 4.300 kematian akibat Covid-19 sejak awal pandemi.

Sejauh ini, hanya delapan dari 32 provinsi di Republik Dominika yang telah mencapai target vaksinasi 70 persen. Republik Dominika memiliki total 10,84 juta penduduk.

Sementara itu, infeksi harian Covid-19 baru turun 10 persen selama empat minggu terakhir menurut data Kemenkes.

Negara yang berbagi pulau dengan Haiti ini memang mulai melonggarkan pembatasan sosial selama Covid-19 sejak 19 Juli lalu. Saat itu, pemerintah Republik Dominika mengakhiri pemberlakukan jam malam atau curfew yang berlaku sejak Maret 2020.

Sebelum kebijakan baru, pemerintah mewajibkan penggunaan masker di seluruh tempat publik dan menunjukkan bukti vaksinasi sebelum naik angkutan umum, bekerja, hingga berbelanja di supermarket.

Presiden Luis Abinader membuat pengumuman itu dalam sebuah pidato kepada negara, yang disiarkan oleh semua saluran media sosial pemerintah.

Abinader mengatakan tanggung jawab sekarang ada pada individu untuk menjaga dan bertanggung jawab atas diri mereka sendiri dan orang lain tanpa batasan.

Dia menambahkan bahwa setelah “pertempuran panjang”, negara dan rakyatnya sekarang akan memulai perjalanan untuk “memulihkan kebebasan mereka”.

Perubahan utama termasuk menghapus mandat masker yang tersisa, melonggarkan aturan jarak sosial dan mengakhiri persyaratan izin vaksin.

Abinader, bagaimanapun, mengatakan pemerintah akan terus memantau dan mengamati situasi, dan menekankan sistem kesehatan negara itu dilengkapi untuk menghadapi kebangkitan kembali Covid.

Kementerian Luar Negeri mengakui perubahan dalam pembaruan saran perjalanannya untuk negara itu pada Kamis (17 Februari).

“Otoritas Dominika [telah] mengumumkan bahwa, dengan segera, semua tindakan Covid-19 ditangguhkan, termasuk pemakaian masker, jarak sosial dan bukti vaksinasi untuk ruang publik dan ruang pribadi untuk penggunaan umum,” kata FCDO.

Pelancong Inggris yang divaksinasi penuh terhadap Covid-19 dengan setidaknya dua dosis vaksin, asalkan yang terakhir diberikan setidaknya dua minggu sebelum perjalanan, dibebaskan dari keharusan tes negatif hingga 72 jam sebelum kedatangan.

Mereka yang tidak divaksinasi sepenuhnya harus terus melakukan tes negatif sebelum melakukan perjalanan – baik tes PCR maupun antigen dapat diterima. Penumpang di bawah usia tujuh tahun dibebaskan dari aturan pengujian.

Semua kedatangan akan diukur suhunya, sementara sebagian kecil wisatawan yang dipilih secara acak akan diminta untuk melakukan tes napas diagnostik cepat. (CNN/ttgmedia/Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.