Jumat, 26 April 24

Menteri Muhadjir dan Mensos Risma Berikan Santunan kepada Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

Menteri Muhadjir dan Mensos Risma Berikan Santunan kepada Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan
* Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial (Mensoa) Tri Rismaharin memberikan santunan ahli waris kepada korban Tragedi Stadion Kanjuruhan di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). (Foto: Kemenko PMK)

Obsessionnews.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial (Mensoa) Tri Rismaharin, yang akrab disapa Risma, memberikan santunan ahli waris kepada korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

 

Baca juga:

Presiden FIFA Sebut Tragedi Kanjuruhan ‘di Luar Nalar’

Ridwan Hisjam Duga Ada Kesengajaan Pembunuhan di Tragedi Kanjuruhan

 

 

Menteri Muhadjir dan Mensos Risma memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang terdata oleh Kementerian Sosial (Kemensos) per Senin (3/10) di Kota dan Kabupaten Malang yang mengalami tragedi tersebut. Data ini masih berkembang sesuai perkembangan di lapangan. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 15 juta per korban dan paket sembako.

Dikutip dari siaran pers Muhadjir menyatakan, santunan yang diberikan merupakan bentuk perhatian dan empati dari pemerintah terhadap musibah yang dialami oleh keluarga korban.

 

 

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Mensos yang sudah berkunjung sekaligus memberikan santunan kepada keluarga korban,” ucapnya

“Dan saya tegaskan bahwa santunan ini tidak ada harganya dibanding dengan kehilangan dari ibu dan bapak sekalian. Ini sekedar untuk menunjukkan empati dari pemerintah baik pemerintah pusat dan daerah,” lanjutnya.

Muhadjir mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya para supporter klub Arema FC yang menjadi korban di Stadion Kanjuruhan. Dia meminta para keluarga yang ditinggalkan untuk tetap tabah dan ikhlas atas kejadian yang menimpa mereka.

“Sebagai pribadi saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan bapak/ibu semuanya diberi kesabaran dan keikhlasan,” katanya.

Dalam kesempatan di Kantor Kecamatan Lowokwaru itu Muhadjir langsung menyerahkan bantuan kepada 8 orang ahli waris. Suasana haru muncul di Kantor Kecamatan Lowokwaru itu. Para ahli waris yang kebanyakan adalah orangtua dari para korban tak kuasa menahan tangis di pelukan Muhadjir.

Muhadjir mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia bisa mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Mudah-mudahan Allah SWT menerima mereka di sisi-Nya dengan baik, dan dengan segala amal kebaikannya,” ucapnya.

Selain menyerahkan santunan di Kecamatan Lowokwaru, Menko PMK bersama Mensos juga memberikan santunan kepada para ahli waris korban di Kecamatan Singosari sebanyak 13 orang, Tajinan sebanyak 14 orang, Tirtoyudo sebanyak 5 orang, Gondanglegi sebanyak 12 orang, Kepanjen sebanyak 17 orang, Sumber Pucung sebanyak 13 orang, dan Malang Kota sebanyak 21 orang ahli waris.

Dalam kesempatan itu Mensos Risma menjelaskan, bahwa tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya pada 1 Oktober 2022 merupakan salah satu bencana sosial.

“Ini termasuk bencana sosial, juga ada konflik-konflik di beberapa tempat itu juga kami tangani,” katanya pada awak media di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Malang.

Mensos mengatakan, pihak Kemensos juga telah bergerak membantu evakuasi korban di Stadion Kanjuruhan saat terjadi kericuhan melalui Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), dilanjutkan dengan pendataan ahli waris korban meninggal.

Pada kesempatan tersebut hadir juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basara, Wali Kota Malang Sutiaji, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi dan DPR Provinsi Jawa Timur Tri Untari, Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Rachmat Koesnadi dan Kepala Sentra Terpadu Pangudi Luhur I Ketut Supena. (red/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.