Kamis, 18 April 24

Menperin Optimistis Indonesia Masih Jadi Negara Tujuan Utama Investasi Industri Manufaktur

Menperin Optimistis Indonesia Masih Jadi Negara Tujuan Utama Investasi Industri Manufaktur
* Gedung Kementerian Perindustrian di Jakarta. (Foto: Twitter Kemenperin)

Jakarta, Obsessionnews.com – Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan pada periode Januari-September 2019 penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari sektor industri manufaktur mencapai Rp52,8 triliun yang terdiri dari 5.133 proyek. Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA) dari sektor industri manufaktur sebesar USD6,3 miliar yang meliputi sebanyak 7.210 proyek.

 

Baca juga: 

Pemerintah Pacu Investasi Sektor Manufaktur

Manufaktur Global Melambat, Indonesia Meningkat

 

Adapun tiga penyumbang terbesar bagi PMDN sektor manufaktur di periode tersebut, yakni industri makanan dengan nilai investasi hingga Rp26,4 triliun (1.649 proyek), kemudian disusul industri logam, mesin dan elektronik serta industri instrumen kedokteran, presisi, optik dan jam yang menyentuh angka Rp7,6 triliun (656 proyek). Berikutnya industri kimia dan farmasi mencapai Rp6,8 triliun (678 proyek).

Sementara itu tiga kontributor besar untuk PMA di periode yang sama, yaitu industri logam, mesin dan elektronik serta industri instrumen kedokteran, presisi, optik dan jam yang menggelontorkan dananya hingga USD2,3 miliar (1.520 proyek), kemudian diikuti industri kimia dan farmasi mencapai USD1 miliar (940 proyek). Berikutnya industri makanan sebesar USD1 miliar (1.359 proyek).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Kemenperin)

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita
optimistis Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi khususnya bagi sektor industri manufaktur. Potensi ini lantaran didukung dengan ketersediaan pasar yang besar dan bahan baku yang melimpah.

“Sejumlah investor skala global telah menyatakan minatnya untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka guna memenuhi kebutuhan di pasar domestik hingga ekspor,” ujar Agus melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (17/11/2019).

Keunggulan lainnya, Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) industri yang cukup banyak dan kompetitif. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokow)i pada periode keduanya, yang ingin meningkatkan kualitas SDM dalam upaya mewujudkan visi Indonesia maju. Selain itu, target merebut peluang dari momentum bonus demografi.

Oleh karena itu, kata Agus, untuk menciptakan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini Kemenperin semakin gencar menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Program yang telah dijalankan di antaranya adalah pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri serta pelatihan Diklat 3in1,” tuturnya. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.