Jumat, 3 Mei 24

Maya Miranda Ambarsari: STIH Sarana bagi Siswa dan Siswi Gapai Cita-cita di Bidang Hukum

Maya Miranda Ambarsari: STIH Sarana bagi Siswa dan Siswi Gapai Cita-cita di Bidang Hukum
* Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Reda Manthovani, Pengusaha sukses perempuan Maya Miranda Ambarsari, Dr. Yovi Yoanita, dan CEO Interconectdata Rany di acara Seminar Potensi Anak dengan tema 'Sadari Potensi Diri, Siap Menyongsong Masa Depan' di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, Minggu (23/7/2023). (Foto: Edwin B/obsessionnews.com)

Obsessionnews.com – Perguruan tinggi memiliki peran yang strategis dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berintelektual, berilmu, kreatif, dan inovatif terutama di era globalisasi dan disrupsi teknologi informasi saat ini.

Hal ini yang membuat Jaksa Agung ST Burhanuddin, pengusaha sukses perempuan Maya Miranda Ambarsari, dan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Reda Manthovani mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa di bawah Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa.

“STIH ini di bawah yayasan Karya Bakti Adiyaksa. Itu dibentuk oleh Prof Doktor Burhanuddin, Ibu Maya, dan saya,” ujar Reda usai acara Seminar Potensi Anak dengan tema ‘Sadari Potensi Diri, Siap Menyongsong Masa Depan’ di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat, Minggu (23/7/2023).

Baca juga: FOTO Persaja Gelar Seminar Anak di TIM

Dia menjelaskan, salah satu tujuannya didirikan sekolah ini adalah sebagai sarana bagi siswa siswi yang ingin melanjutkan potensi dan cita-citanya di bidang hukum.

“Salah satu tujuannya sama dengan kegiatan ini, yaitu apabila ada anak-anak yang senang di bidang hukum, inilah salah satu medianya untuk mencapai cita-citanya,” ucapnya.

Tak hanya samai di situ, di sekolah hukum ini para pengajarnya sudah tak diragukan lagi. “Karena di sini para pengajarnya, selain dosen akademisi juga ada praktisi, seperti saya misalnya,” ungkap Reda.

Dalam kesempatan yang sama Maya Miranda mengungkapkan,  sebanyak 600 siswa dan siswi mengikuti acara Seminar Potensi Anak dengan tema ‘Sadari Potensi Diri, Siap Menyongsong Masa Depan’ tersebut. Menurut dia, dengan adanya STIH ini, siswa dan siswi tersebut mempunyai kesempatan untuk menggapai cita-citanya di bidang hukum.

“Jadi ini kan ada 600 anak-anak (siswa dan siswi). Nah mereka mau menuju ke mana? Mungkin di antara 600 anak itu pasti ada cita-citanya ke arah hukum. Nah di sini ada STIH. Setelah melakukan tes potensi, itu bisa masuk STIH. Baik secara bea siswa, subsidi silang maupun berbayar,” kata perempuan yang akrab disapa Ibu Maya ini.

“Ini merupakan sarana bagi anak-anak yang mungkin kurang mampu untuk melanjutkan pontensi mereka,” tambahnya.

Dia pun menyoroti pentingnya menciptakan landasan kokoh bagi anak untuk menyongsong Indonesia Emas pada 2045 mendatang. Oleh karena itu, Maya mengaku sebagai perantara bagi siswa dan siswi untuk menggapai cita-citanya di masa depan.

“Kita hanya sebagai perantara bagi generasi muda untuk Nusantara jaya. Sehingga Nusantara ini terjaga. Nah dari tangan anak-anak inilah nanti menjadi kebanggaan Indonesia ke depannya,” pungkas Maya. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.