
Seorang pembom bunuh diri telah menyerang di dalam sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan barat laut, sedikitnya 27 orang jamaah meninggal dunia dan melukai 147 lainnya.
Dilansir The Guardian, Senin (30/1/2023), belum ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut, tetapi Taliban Pakistan disalahkan dalam serangan bunuh diri yang serupa.
Penyerang meledakkan bom saat 200 jemaah, termasuk banyak petugas polisi dari kantor terdekat, sedang berdoa. Dampak ledakan itu meruntuhkan atap masjid dan melukai banyak orang, kata Zafar Khan, seorang petugas polisi setempat.
Meena Gul, seorang polisi, mengatakan dia berada di dalam masjid saat bom meledak. Dia mengatakan dia tidak tahu bagaimana dia bisa selamat tanpa cedera. Gul bisa mendengar tangisan dan jeritan setelah ledakan.
Tim penyelamat bergegas untuk memindahkan gundukan puing dari halaman masjid dan membawa jemaah yang terjebak di bawah reruntuhan, kata polisi. Khan mengatakan beberapa yang terluka berada dalam kondisi kritis di rumah sakit dan ada kekhawatiran jumlah korban tewas akan meningkat.
Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif mengutuk pengeboman tersebut, dan memerintahkan pihak berwenang untuk memastikan perawatan medis terbaik bagi para penyintas. Dia juga berjanji akan “menindak tegas” para pelaku.
Mantan perdana menteri Imran Khan menyebut insiden itu sebagai “serangan bunuh diri teroris” dalam sebuah posting Twitter. “Doa & belasungkawa saya untuk keluarga korban,” kata Khan. “Sangat penting kita meningkatkan pengumpulan intelijen kita & melengkapi pasukan polisi kita dengan benar untuk memerangi ancaman terorisme yang semakin meningkat.” (Red)