Jumat, 3 Mei 24

Kubu Agung dan ARB Sama-sama Tidak Mau Kalah

Kubu Agung dan ARB Sama-sama Tidak Mau Kalah

Jakarta, Obsessionnews – Meski sudah ada putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan permohonan Partai Golkar versi Munas Bali. Tetap saja, kedua kubu, antara Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (ARB) tetap tidak mau mengalah, dan sama-sama merasa kubu punya standar kebeneran masing-masing.

Ketu Umum Golkar Munas Jakarta, Agung Laksono mengaku menerima putusan MA yang membatalkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM tentang legalitas kepengurusannya. Ia juga mengaku tidak akan melakukan perlawanan hukum dengan mengajukan Peninjauan Kembali.

“Kasasi memang dibolehkan, tapi kita jalankan saja putusan ini,” ujar Agung di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Meski menerima, tapi Agung tetap mendorong upaya rekonsiliasi dengan menggelar musyawarah luar biasa. ‎Sebab, menurut Agung, putusan kasasi tidak secara eksplisit menyatakan keharusan Menkumham menerbitkan SK bagi kepengurusan Golkar hasil Munas Bali. Ia mengatakan, putusan tersebut hanya membatalkan SK kepengurusannya.

“Putusan kasasi tidak mengabulkan gugatan Munas Bali untuk disahkan,” tuturnya.

Agung menuturkan upaya penyatuan partai lewat mekanisme rekonsiliasi sudah dibicarakan dengan tokoh senior Golkar, seperti Jusuf Kalla, BJ. Habibie, dan Akbar Tanjung. Menurut dia, tokoh senior Partai Golkar itu menyambut baik wacana tersebut dan mendorong kedua kubu segera bertemu. “Kita harapkan secepatnya. Yang jelas, tidak emosional dan mempertimbangkan segala aspek,” ucapnya.

‎Sementara itu, Bendara Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya sudah malas menanggapi keinginan rekonsiliasi yang ditawarkan oleh kubu Agung, melalui Munaslub. Menurutnya, Munaslub itu sama saja tidak menerima putusan MA.

‎”Saya nggak tahu, munaslub itu apa? Itu orang Setres saja.  Orang sudah kalah mau diapain lagi,” ujar Bambang saat ditemui di DPR, Rabu (28/10/2015).

Menurut Bambang, tawaran Munaslub itu hanya akal-akalan kubu Agung yang berharap ada peluang lagi untuk menjadi ketua umum. Ia menilai sikapnya itu justru menandakan bahwa kubu Agung masih belum menerima semua putusan MA, dan terlihat rakus terhadap jabatan. “Berarti kan kelihat siapa yang rakus sama jabatan,” jelasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.