Sabtu, 4 Mei 24

KPK Ajarkan Generasi Muda Anti Korupsi dengan Teater Musikal

KPK Ajarkan Generasi Muda Anti Korupsi dengan Teater Musikal
* KPK gelar teater musikal anak dan remaja di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jumat (23/10/2016)

Jakarta, Obsessionnews.com – Memperingati Hari Anti Korupsi Se-dunia Tahun 2016, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan teater musikal anak dan remaja dengan judul “Raksasa, Bisikan Akar Putih dari Pohon Tak Bertepi” pada Kamis dan Jumat (22-23/12/2016) di Teater Musikall, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Melalui teater musikal ini KPK meyakini dapat membangun karakter terpuji pada generasi muda Indonesia, sekaligus dapat mencegah terjadinya korupsi.

“Di KPK terdapat sembilan nilai, dan dalam cerita teater musikal tadi tertuang sembilan nilai itu. Yang pertama ditampilkan kejujuran, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhan, berani dan adil. Korupsi itukan komplek, jadi harus diajarkan bagaimana mencegah korupsi dari sejak kecil hingga yang tua,” kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, kepada Obsessionnews.com,  Jumat (23/12) sore.

Ia menuturkan, berbagai upaya guna mensosialisasikan pencegahan korupsi akan terus berlanjut, bahkan rencananya akan mengembangkannya dengan skala yang lebih besar.

“Mungkin bisa kita tampilkan di Senayan, ditonton oleh seribu orang lebih. Kalau kita sudah mendatangkan 300 orang berarti berikutnya tinggal skala ekonomi. Kita akan berkembang secara bertahap, kerjasama bisa diperluas dan inovasi bisa bertambah nanti. Yang terpenting informasi ini bisa tersampaikan ke anak usia dini,” tuturnya.

Ia melanjutkan, dalam teater yang diadakannya ini juga sekaligus mensosialisasikan 10 nilai integritas yaitu, jujur, adil, berani, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, mandiri, sederhana, peduli, dan sabar.

“Dan kami melihat segmentasi anak dan remaja sebagai target yang strategis agar kelak lahir generasi unggul yang memiliki integritas,” katanya.

Untuk diketahui, dari cerita teater musikal yang disurtadai oleh Marintan Sirait ini berkisah tentang perjuangan lima murid untuk menghidupkan kembali Pohon Harapan setelah hancur karena kekejaman, kejahatan, keserakahan seorang pemimpin. Pemimpin yang keji tersebut telah mengubah sebuah tempat menjadi kota mesin yang merusak lingkungan, membuat orang-orang menjadi jahat, serta menimbulkan kemiskinan dan kesengsaraan. Teater musikal ini didukung oleh ratusan anak dan remaja, masing-masing terdiri dari 60 tim artistik, dan 60 pemain teater dan musisi.

Dari seluruh tim, mereka menggagas elemen pertunjukan seperti music, video mapping, dan seni instalasi lainnya. Karya yang tercipta ini dihasilkan selama proses lima bulan melalui sejumlah pelatihan seperti story telling, olah bunyi, olah rasa, olah gerak, olah rupa, yoga dan seni peran.

Sebelumnya KPK juga pernah menggelar rangkaian workshop Bunyi dan Pohon Harapan di Bandung dan Jakarta, yang melibatkan sekitar 1.500 anak kdan remaja dari 10 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta 10 komunitas anak dan remaja yang berpartisipasi dalam acara ini.

KPK berharap kegiatan yang memperingati Hari Antikorupsi se-dunia sejak awal Desember ini tidak hanya sebatas selebrasi semata, namun juga merupakan upaya dalam membangun karakter dan budaya antikorupsi sebuah bangsa. (Aprilia Rahapit)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.