Senin, 29 April 24

Koleksi Batik Asal Banyuwangi Karya Merdi Sihombing Pukau Melbourne Fashion Festival 2024

Koleksi Batik Asal Banyuwangi Karya Merdi Sihombing Pukau Melbourne Fashion Festival 2024
* Penampilan peragaan busana koleksi Merdi Sihombing di Melbourne Fashion Festival 2024. (Foto: Dokumentasi Merdi Sihombing)

Obsessionnews.com – Desainer fesyen Indonesia, Merdi Sihombing kembali menorehkan prestasi gemilang dengan hadir di ajang bergengsi, Melbourne Fashion Festival 2024. Untuk kedua kalinya, sang desainer dipercaya untuk tampil dalam Global Indigenous Runway bagian dari PayPal – Melbourne Fashion Festival, yang kali ini bertempat di Melbourne Museum. 

Koleksi terbarunya mengangkat motif BATIK & PURUN, yang merupakan hasil kolaborasi unik antara Merdi Sihombing dan pembatik terkemuka dari Banyuwangi. Motif-motif batik baru ini dibuat dengan memadukan kekhasan Batik Banyuwangi dengan teknik pewarnaan alami dari tumbuhan endemik di daerah tersebut. 

“Motif-motif yang kita saksikan dalam koleksi saya di gelaran tahun ini adalah pengembangan dari motif-motif yang secara tradisi telah dikenal dalam khasanah batik di Banyuwangi. Saya melakukan terobosan untuk menciptakan efek tiga dimensi yang memukau,” ungkap Merdi, dalam siaran persnya Rabu (27/3/2024) di Jakarta.

Ia menambahkan, pada koleksi kali ini triknya adalah menggunakan kain tenun hasil dari alat tenun ATBM Dobby, yang dibatik dan diberi sulaman indah di beberapa bagian. Garis-garis desain di koleksi kali ini bernuansa tailoring sehingga terlihat chic and elegant. Sentuhan feminine ditambahkan melalui kerah ruffles atau syal berwarna senada.

Selain menjadi sorotan dengan koleksi terbarunya, Merdi Sihombing juga memukau para penonton dengan penampilan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka dalam irama keroncong. 

Penampilan ini menambah kegemilangan Merdi setelah selang dua hari sebelumnya mendapatkan penghargaan melalui filmnya yang berjudul “Purun” dalam acara 2024 PayPal Melbourne Fashion Festival-Fashion Film Awards. Film ini disutradarai oleh Ignatius Raditya Bhramanta dan skenario oleh Pangesti Boedhiman.

“Memadukan fashion dan fashion movie adalah sebuah terobosan baru bagi dunia fashion Indonesia. Suatu kebanggaan bisa mengharumkan nama Indonesia di ajang bergengsi ini. Ke depannya saya akan – MFF dilakukan setahun sekali selama dua pekan di Royal Exhibition Melbourne, yang letaknya berdekat dengan Melbourne Museum.” tutupnya.

Menanggapi hal ini, sosok pelestari kebudayaan, Hilmar Farid mengapresiasi pemeliharaan warisan kebudayaan Indonesia, termasuk melalui medium fashion seperti yang dilakukan Merdi Sihombing.

“Mode adat bukan sekadar pakaian, melainkan narasi yang hidup dari kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Karya-karya desainer seperti Merdi Sihombing adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu yang kaya dengan masa depan yang berkelanjutan, memperkaya dialog global tentang identitas dan keberlanjutan,” kata Hilmar. (Arfi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.